Mohon tunggu...
kanggo kowe
kanggo kowe Mohon Tunggu... Jurnalis - saya penulis lepas, jurnalis, kolumnis , Kontributor di beberapa media
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Aquarius

Selanjutnya

Tutup

Nature

Tanam Porang di Pati Selatan Mulai Silang Sengketa

24 Maret 2020   16:04 Diperbarui: 24 Maret 2020   16:15 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buapti haryanto Tanam porang di Karangsumber ( dokpri)

Dak dig.. dug   Para petani porang  yang sekalanya  mau bergembira ..dan berbangga hati...setelah tanaman porangnya tumbuh lebat dan keluar kataknya .  di ributkan dengan rumor tentang alas hak . 

tentang  bagaimana menjalin Komunikasi lintas komunitas . para petani porang di  wilayah hutan RPH  kuwauwur yang belakangan Ramai dibicarakan warga  telah ditanami porang  ditanami Porang . menurut profesor asolele Priyantro , tokoh Kehutanan di wilayah pati selatan bercatur kata  dengan media Zityzen jurnalis : ,menyarankan di Medsos  seharusnya antara Konservator lahan , Pengeklolan, Petani dan  pihak investor segera berembug soal bagaimana mekanisme bagi hasil , hasilnya nanti jika benar  Porang mencapai Milyaran hasilnya .  

antara Petani , pekerja Porang , Penjaga , LMDH daerqah setempat , Masyarakart , Assosiasi Petani porang  dioi patio untuk dikumpulkan dan diajak duduk bersama :  fihaknya sebgai tokoh Hutan menyayangkan bahwa penanaman porang itu seharusnya diberitahukan kepada lintas masyarakat . sehingga tidak ada kesalah fahaman tentang pembibitan dan penanaman , serta bentuk pemanenannya sebagaimana tersebut , akan dikemanakan ? ,  serta bentuk kerjasama seperti apa yaang ditawarkan Assosiasi porang di wilayah Hutan Kuwawur Pati selatan ini.

Gemparnya penanaman Porang hanya hangat hangat tay ayam . setelah diyanta denz bratz, tentang status tanah yang ditanami porang assosiasi belum bisa menjawab : apakah akan disertifikatkan atau dimintakan persetujuan saja , antara  kejelasan penggarapan masyarakat dan Assosiasi porang  menjadi gonjang ganjing.

Kasus  yang akan kami tanyakan : dikemanakan masyarakat sekitar Guyangan dan karangsumber pada saat penanama porang yang katanya meriah itu .dalam ID news dikupas pendapatnya seperti ini: Kegiatan penanaman porang ini diprakarsai oleh Asosiasi Petani Porang Pati  (Asperati). Beberapa pejabat juga mengikuti kegiatan ini, di antaranya Administrator Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Pati Sukidi dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pati Muchtar Effendi..dan Piliha  pemerintah jatuh di Guyangan dan karangsumber winong kidul, Pati : Pemerintah Kabupaten Pati bersama petani mulai menanam bibit Porang di kawasan Desa Karangsumber Kecamatan Winong ,Pati  (23/1). Tanaman tersebut nantinya diyakini memiliki nilai ekspor tinggi. 

Dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan ekonomi warga setempat..Asperati Luqman Saiful Hidayat mengatakan untuk diketahui, porang (amorphophallus muelleri) merupakan tanaman umbi-umbian yang disebut-sebut memiliki nilai ekonomis tinggi. Tanaman ini masih sekerabat dengan suweg, karenanya memiliki penampilan serupa.

didik Pegiat lingkungan di pati selatan ( dokpri)
didik Pegiat lingkungan di pati selatan ( dokpri)
Bukan itu saja, tanaman porang juga merupakan komoditas ekspor bernilai ekonomi tinggi. Di luar negeri, porang banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan aneka makanan. Di antaranya mie shirataki, beras analog (beras nonpadi), agar-agar konyaku, dan tahu.“Bahkan,  porang juga berguna di industri dirgantara, yakni sebagai bahan baku lem perekat untuk pesawat. Kemudian, serat dari batangnya untuk membuat baju. Ada lagi, glukomanan yang terkandung dalam porang merupakan bahan baku pembuatan kapsul,” papar dia seperti keterangan yang diterima.  Luqman 
Priyanto Pengawas LMDH ( dokpri)
Priyanto Pengawas LMDH ( dokpri)
selanjutnya  mencontohkan, potensi ekonomi porang, dengan modal sekira Rp 60 juta, setiap satu hektare lahan bisa ditanami sekira 40 ribu bibit namun hal ini berbeda dengan  Tanggapan  Priyanto, warga setempat yang menyanksikan perjanjian Bombastis itu , sebab  setelah penanaman nyatanya tidak ada tindak lanjutnya , sedangkan kami sebagai LMDH saja dilompati oleh asperti, katanya pagi ini ( 22/3/2020)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun