Mohon tunggu...
Imam Maliki
Imam Maliki Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manusia yang ingin berbuat lebih, melebihi rasa malas

Entrepreneur

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Asian Para Games, Diskriminasi terhadap Penyandang Difabel?

24 September 2018   13:46 Diperbarui: 26 September 2018   12:40 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kedua, Orang yang menganggap difabel partner setara. Orang model ini tidak ujug-ujug, tapi melalui pergaulan yang lama dengan orang difabel atau orang yang mempunyai pengetahuan lebih tentang difabel.

Ketiga, orang yang menganggap penyandang difabel orang yang perlu dikasihani. Kelompok ini menurut penulis sangatlah dominan. Cerita penulis di awal adalah salah satu bagian dari kelompok ini. Sikap kasihan adalah naluri kemanusiaan. Padahal penyandang difabel dalam beberapa kasus seringkali tidak mau di kasihani.

Kembali ke gelaran Asian Para Games, jika pada ajang ini animo masyarakat tidak terlalu besar bisa jadi memang masyarakat merasa kasihan terhadap penyandang difabel yang bertanding. Jika pada olahraga yang di ikuti orang normal, sliding dan tackle adalah hal lumrah, maka akan terlihat aneh jika orang yang melakukan 'intrik' itu penyandang difabel.

Menurut hemat penulis, jika ingin membuat 'kesetaraan' antara penyandang difabel dengan atlet normal. Seharusnya tidak perlu lagi ada 2 ajang dengan waktu yang bebeda. 

Kegiatan itu menjadi satu waktu justru akan mengkampanyekan warga difabel sebagai sesama manusia yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Tidak terlalu berimbas besar kampanye kesetaraan sesama manusia, jika olahraga masih di bedakan. Pembedaan waktu olahraga itu bagian dari diskriminasi terhadap penyandang difabel. Wallohu a'lam


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun