Bedah usaha saat ini lagi di galakkan oleh beberapa warung, bukan untuk membongkar bangunan warung, tapi membongkar visi misi warung mulai dari tampilan sampai rasa. Di harapkan setlah bedah warung omzet warung bisa meningkat berlipat.
Kemarin teman Blogger Kompasiana Malang (Bolang) kirim pesan jika hari rabu (9/5/2018) ada undangan makan siang dari The True Waroeng Semanggi. Cukup mudah untuk menemukan The True Waroeng Semanggi.Tetengernya Cuma 2 kalimat: di belakang Polinema (Politeknik Negeri Malang). Saya tidak banyak bertanya, langsung njujug.
Penamaan warung ini The True Waroeng Semanggi sangat bagus. Semanggi adalah nama jalan di warung itu yaitu Jalan Semanggi 19A. Tapi sebenarnya nama semanggi saja sangatlah menjual. Semanggi adalah tanaman berdaun kecil sejenis tumbuhan paku-pakuan yang nikmat jika di masak botok. Botok adalah makanan yang di masak dengan bahan utamanya kelapa parut dan di bungkus dengan daun pisang.
Awal Mula Membuka Warung
Pemilik The True Waroeng Semanggi adalah Bapak Rusdi. Beliau sebelumnya tidak mempunyai pengalaman di usaha kuliner. Tapi keinginan membuka usaha kuliner sangatlah besar, karena hoby Bapak Rusdi dan istri adalah berburu kuliner. Jika tidak membuka usaha kuliner serasa ada yang kurang.Â
Maka pada akhir 2017 di bukalah warung kuliner lalapan, sama dengan warung-warung di sekitarnya. Karena ada kesamaan dengan warung di sekitar, timbul perasaan tidak enak jika warung lalapan di teruskan, maka tidak lama warung Lalapan Bapak Rusdi tidak di lanjutkan operasionalnya.
Setelah lama fakum, tepatnya 1 Mei 2018 The True Waroeng Semanggi resmi di buka dengan konsep yang berbeda dengan sebelumnya.
The True Waroeng Semanggi ini termasuk baru di usaha kuliner kreatif. Penulis menyebutnya usaha kuliner kreatif karena pemilik usaha ini tidak sekedar menjual makanan, tapi ada ide dan kreativitas di dalamnya.
The True Waroeng Semanggi mempunyai konsep masak hari ini di hidangkan hari ini. Sehingga ketika penulis memesan beberapa menu, harus di ganti menu lain karena bahan sudah habis. Untuk tempat duduk pembeli terletak di lantai 2. Di lantai 1 hanya untuk memasak. Dengan karyawan berjumlah 3 orang, 1 sebagai chef dan 2 lainnya sebagai pembantu. Penulis, membayangkan betapa sibuknya karyawan ketika waktu jam sibuk pembeli.
Ulasan Tentang The True Warung Semanggi.
Menurut sudut pandang penulis, ada beberapa yang harus di perbaiki di warung ini. Pertama, Dengan jalan yang sempit tidak memungkinkan parkir mobil, maka parkir sepeda motor harus di maksimalkan. Pagar tembok di depan warung seharusnya di ganti pagar lipat, sehingga kapasitas sepeda bisa lebih banyak. Kedua, lantai bawah harus di maksimalkan sebagai tempat duduk konsumen. Meja kursi di tambah ukuran kecil yang memungkinkan pengunjung makan berdua, dapur di geser lebih ke belakang, di sekitar tangga perlu di beri meja kursi. Â
