Mohon tunggu...
Ferry Aldina
Ferry Aldina Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Writerpreneur I Islamic Parenting Blogger

Praktisi Parenting Islam

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kehangatan Minyak Kayu Putih Aromatherapy dalam Setiap Kerokan Buruh Pabrik

6 November 2016   08:04 Diperbarui: 6 November 2016   08:17 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Minyak Kayu Putih Aromatherapy Ekaliptus menemani malam di pabrik (sumber : caplang.com)

Menjadi buruh pabrik adalah suatu pilihan bagi saya untuk mendapatkan penghasilan. Suka duka menjadi pekerja pagi, siang, dan malam adalah resiko bagi saya pribadi. Mungkin teman-teman satu profesi dengan saya pasti juga merasakan bagaimana bekerja dibawah tekanan, terik matahari, sepinya malam, dan keriuhan mesin-mesin pabrik.

Sistem kerja shift (pagi, siang, malam) menuntut badan harus selalu fit. Ketika tahun pertama saya bekerja pun senior menyarankan untuk selalu jaga kesehatan. Banyak minum madu, makan yang teratur, dan tidur yang cukup.

Semua saran tersebut bisa saya lakukan tetapi namanya juga “manusia shift” pasti pola makan dan tidur sangat tidak berimbang. Satu hal yang belum saya pelajari adalah manajemen waktu atau kedisiplinan sebagai "manusia shift". Tidak heran kalau sebagai “manusia shift” sering terkena angin malam.

“Mas, minta tolong kerokin saya.” Pinta saya ke rekan kerja.

“Nanti pas jam istirahat aja.” Jawabnya sambil memperhatikan layar monitor.

Meskipun berdasarkan penelitian yang saya baca bahwa kerokan itu tidak dianjurkan untuk dilakukan. Tetapi ada dua faktor yang selalu orang lain melakukan kerokan.

  1. Kebiasaan. Ini adalah faktor utama karena kita biasanya sudah diajarkan atau paling tidak melihat orang tua melakukan kerokan. Ibu yang lagi ngerokin bapak. So sweet  :D
  2. Kehangatan. Mungkin inilah yang sebagian orang menginginkan untuk dikerok, termasuk saya. Bukan kerokan yang menimbulkan kehangatan tapi tool  apa yang membuat badan atau punggung kita jadi hangat.

“Coba nih pake balsam.”

“Pake aja minyak tawon.”

“Yang ada aja, bro. Ini pake minyak jelantah.”

Semua “tools kehangatan” sudah pernah saya pakai. Balsam membuat saya over hangat alias kepanasan. Alih-alih mencari kehangatan malah jadi kepanasan. Apalagi minyak tawon, belum selesai kerokan, badan sudah menolak. Panasnya keterlaluan itu! 

Kalau minyak jelantah mungkin digunakan saat keadaan darurat dan jelas tidak direkomendasikan. Dulu saya berpikir yang penting licin dan bisa membuat merah punggungnya. Alhasil, merah punggung pun keluar dan bau gorengan masih tercium di punggung. Sungguh complicated  memakai tools  yang satu ini. :D

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun