Mohon tunggu...
Ferry Aldina
Ferry Aldina Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Writerpreneur I Islamic Parenting Blogger

Praktisi Parenting Islam

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Jalan-jalan ke Kandang Sapi

20 Juni 2022   23:28 Diperbarui: 20 Juni 2022   23:41 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan-Jalan ke Kandang (dok. Pribadi)

Saya akan membagikan sebuah cerita yang mudah-mudahan bisa pembaca ambil hikmahnya. Waktu itu pagi buta sambil menahan dinginnya suhu Bandung, saya bersiap untuk pergi ke Bekasi. Kota yang sangat berbanding 180 derajat panasnya. Jika Bandung itu dingin maka Bekasi itu sangat panas. No debate.

Sengaja hari itu saya mau menemani teman yang mau survei ke kendang sapi. Karena saya juga jualan sapi, domba, pokoknya hewan kurban. Ngapain ke Bekasi jauh-jauh dari Bandung? Kan bisa diwakilin? Mungkin saya dan istri disini sepakat menjaga profesionalisme kepada calon klien. Meskipun saya masih bermitra dengan kawan saya untuk usaha ini tetapi saya harus tetap profesional dalam segala hal.

Alasan lainnya yaitu adalah karena saya bisa menyelesaikan tulisan lainnya yang sudah melewati deadline satu hari. Saya duduk dekat bordes. Kenapa tidak di dekat jendela? Tanya istri saya, dia yang pesenin. Hehe

Duduk di kursi pun saya langsung mengambil laptop di dalam tas gendong bermerek export. Saya buka laptop dengan baterai yang penuh. Lembaran kosong sudah terhampar jelas. Dan tibalah saya untuk menuliskan kalimat pertama.

Hingga akhirnya waktu tidak terasa projek pembuatan buku Profil Polda Metro Jaya tahun 2022 bisa rampung. Alhamdulillah lega rasanya. Oh iya saya lupa menyebutkan, selain jualan hewan kurban, saya juga menulis untuk profil instansi, kota, atau provinsi.

Buku yang pernah saya buat itu buku Profil Polda Metro Jaya, Polda Sulawesi Tengah, Polda Sulawesi Utara, Polda Kepulauan Riau, Direktori Batam, Profil Kota Semarang, Profil Provinsi Jawa Tengah, sisanya saya lupa lagi yang sebenarnya untuk pembaca tidak penting-penting amat.

Buat saya sih penting karena mungkin bisa jadi dimintai projek sama tokoh politik, humas kota, humas instansi mungkin. Jarang-jarang kan dapat penulis yang mau dibayar dengan harga terjangkau tetapi tetap mementingkan kualitas.

Singkat cerita saya sampai sebelum dzuhur di Bekasi dan segera melanjutkan perjalanan menuju Masjid Al Barkah dekat Alun-Alun Hasibuan. Kalau gak salah dulu namanya Alun-Alun Bekasi. Benar gak ya? Nah disanalah saya menghabiskan waktu untuk shalat dan beristirahat sambil mengerjakan tulisan lainnya.

Kalau di Bandung mungkin saya bisa pergi kemana-mana sepuasnya dengan sepeda motor hadiah dari lomba menulis. Karena sedang dalam perjalanan, saya tidak bisa kemana-mana dan hanya mengandalkan kedua kaki saya. Ternyata kata "hanya" inilah yang menjadi renungan bagi saya (semoga bagi kalian yang membaca).

Kenapa bisa jadi renungan? Pertama, kita seringkali menginginkan hal yang lebih padahal Allah sudah berikan kenikmatan. Kita mengeluh ingin mobil padahal kita sudah diberikan rejeki motor. Keluhan kita itulah bukti kita tidak bersyukur. Beda halnya jika kita mensyukuri dengan apa yang ada dan kemudian berdoa untuk diberikan rejeki yang berkah dan melimpah. Tidak salah, kan? Tetapi tetap beda dalam konteks syukur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun