Jalan perjuangan ini kita tempuh, sebagai pelaksanaan kewajiban kita, di atas keinsyafan kita sebagai putra putri Ibu Pertiwi dalam melindungi hak hidup bangsa kita di atas tanah air yang sampai sekarang ini belum berdaulat, belum berdikari atau belum mandiri, belum berkepribadian.
Semua ini terjadi karena keblingeran di antara kita sendiri yang menjadi pemimpin, sehingga kapitalisme dan Neoliberalisme sangat leluasa menguasai apa yang kita miliki dengan cara menjebol pondasi bangsa kita, Pancasila, sebagai Dasar Politik Yang Dilahirkan dari Ideologi Marhaenisme Bung Karno.
Kapitalisme sangatlah rakus dan kejam, tidak mengenal peri kemanusiaan.
Kini bangsa kita terombang-ambing di tengah ganasnya badai kapitalisme, imperialisme, dan Neoliberalisme, kehilangan arah, haluan serta tujuan hidup kita.
Satu impian kita, di atas tanah air yang kaya nan subur ini, sebagai anugerah Illahi yang terus menerus kita syukuri, tumbuh dan berkembang satu masyarakat yang adil makmur, aman sentausa, beradab serta bermartabat.
Semua impian itu bisa terwujud hanya jika kita sadar sesadar-sadarnya, hanya jika kita punya jiwa, hanya jika kita bersatu, di atas filosofi dan landasan Pancasila, bergotong royong menegakkan kembali kedaulatan, kemandirian dan kepribadian bangsa Indonesia, sebagai jalan kita menuju Indonesia yang adil makmur, lahir batin.
Dirgahayu GmnI Ke-70, terus berjuang untuk Indonesia yang adil makmur!
Salam Gotong Royong
Merdeka!
GmnI, Jaya!
Marhaen, Menang-Bersatu-Jaya!
YUDYA PRATIDINA MARHAENIS!