Mohon tunggu...
Kang Darco
Kang Darco Mohon Tunggu... Buruh - Pesan Tukang

sujud seperti air menempatkan diri serendah mungkin. Duduk seperti bumi tenang menyangga beban usia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Penduduk Surga yang Dipaksa Masuk Surga

23 Januari 2020   09:30 Diperbarui: 23 Januari 2020   09:31 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diolah dari mizanuladyan.wordpress.com

Pada mulanya, manusia adalah penduduk surga. Iblis lah yg membuat manusia tergelincir, terusir dari surga jadi penduduk bumi.

Waktu di surga, Tuhan telah berpesan "Tinggallah kamu dalam surga dan makanlah apa saja yg kamu sukai, tapi jangan kau dekati pohon ini"

Iblis, awalnya juga penduduk surga yg rajin beribadah dan patuh kepada Tuhan. Ia lebih dulu terusir dari surga karena menentang Tuhan. Menolak ketika diperintah sujud kepada Adam. Ia merasa lebih baik daripada adam. Ia diciptakan dari api, sedangkan adam dari tanah. Anggapannya, api lebih mulia daripada tanah.

Semenjak itu iblis bersumpah

"Pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak mendapati kebanyakan mereka bersyukur"

Seperti tidak mau terusir sendirian, Lalu iblis menggoda Adam dan Hawa. Merasuki pikiran keduanya :


"Tuhanmu melarang kamu berdua tidak mendekati pohon ini, supaya kamu berdua tidak kekal berada di surga" begitu bisikan iblis.

Untuk meyakinkan keduanya, iblis juga bersumpah "Sesungguhnya aku ini benar-benar termasuk para penasihatmu"

Adam percaya kepada iblis. Karena mengaanggap iblis lebih ada dulu, dan tentunya lebih mengetahui rahasia-rahasia di surga, daripada dirinya. Apalagi ditambah dengan sumpah. Bahasa kerennya sekarang ini, iblis lebih berpengalaman dan berilmu. Ia lebih mengetahui tentang surga.

Akhirnya Adam dan Hawa mendekati pohon itu dan memakan buahnya, supaya keduanya kekal di dalam surga. Setelah memakan terbukalah aurat keduanya. Mereka berdua mengambil daun-daun di surga untuk menutupinya.

Dari sinilah kemudian Tuhan mengusir Adam dan Hawa dari surga, untuk menempati bumi. Jadilah penduduk bumi.

Iblis tertawa menang, karena ia tidak sendirian terusir dari surga.

Sampai sekarang ini manusia masih terus digoda iblis, dengan tipu dayanya. Supaya manusia berpaling dari Tuhan, dengan tidak bersyukur.

Lebih memilih nasihat iblis yang dianggapnya baik, daripada mentaati Tuhan untuk tidak mendekati pohon kuldi.

Lebih percaya nasihat ustad yangg bilang bahwa suami yang poligami dan istri yangg rela dipoligami akan masuk surga. Padahal bersyukur dengan apa yang sudah kita miliki sekarang ini. Ibaratnya kita sudah ada di surga. Ingat pesan Tuhan, jangan dekati pohon poligami.

Lebih percaya nasihat ustad yang bilang bahwa mengucapkan selamat natal dan selamat hari raya kepada agama lain, tidak akan masuk surga. Padahal bersyukur bisa hidup rukun dan akur tidak memandang suku, agama dan bahasa, itulah kehidupan surga. Ingat pesan Tuhan, jangan dekati Pohon permusuhan.

Lebih percaya nasihat ustad yang bilang bahwa bekerja di bank hukumnya haram dan tidak masuk surga. Padahal bersyukur tidak jadi pengangguran itu lebih baik daripada berharap surga tapi akhirnya jadi pengangguran. Punya pekerjaan itu hakikatnya kita sudah ada di surga. Dari perantara pekerjaan itu, Tuhan melimpahkan rejekinya. Ingat, jangan dekati pohon kemalasan.

Sebenarnya masih banyak hakikat dari kisah adam, iblis, pohon kuldi dan surga. Namun karena manusia kebanyakan kurang bersyukur, akhirnya tidak bisa melihat hikmah di balik kisahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun