Mohon tunggu...
Robani
Robani Mohon Tunggu... PNS -

Guru pada MTsN 12 Kuningan Kec. Hantara, Kuningan Marketing Eksekutif PayTren pada PT. Veritra Sentosa International, Bandung

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Haruskah Kita Puasa Bermedsos?

22 Mei 2018   11:36 Diperbarui: 22 Mei 2018   11:55 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memang tidak harus meniru umat agama yang lain karena setiap agama kan punya aturannya masing-masing. Kita berpuasa, tidak dilarang berbisnis, bekerja, usaha di pasar, ke sawah dan sebagainya. Bahkan kalau kita tengok sejarah nabi dan para sahabatnya dalam kondisi berpuasa, lapar, haus dan dahaga mereka menghadapi musuh dalam perang besar di lembah badar.

Ini artinya kegiatan sosial itu masih erat kaitanya dengan kegiatan spiritual puasa. Asalkan ada niat yang kuat dalam beribadah puasa dan tidak mencederai nilai-nilai ibadah dari pesan moral puasa tersebut. Termasuk didalamnya bermain medsos. Kalau saja berinteraksi di dunia maya itu jelas manfaatnya, memberi banyak manfaat pada orang lain, maka itu juga bagian dari aplikasi nilai pesan moral puasa. Yang bermasalah jika salah kaprah dalam memanfaatkan media sosial tadi.

Bermedsos secara baik itu harus dilakukan, tidak hanya sedang berpuasa. Tetapi kapanpun dimanapun tetap harus menjaga nilai-nilai etika yang ada. Dan kalau bisa, jangan terlalu banyak interaksi di dunia maya. Lebih baik perbanyaklah ibadah yang dianjurkan di dalam bulan Ramadhan ini. Maka ketika ada pertanyaan haruskah kita berpuasa juga dalam bermedsos? saya pikir itu juga harus dilakukan dalam artian meminimalisir kejelekan yang kita lakukan di dunia maya dengan cara yang bijak.

Syukur-syukur kalau kita bisa meniru para pendahulu kita. Mereka yang sehari-hari disibukkan dengan kajian ilmiah, menulis kitab, memberikan ta'lim kepada masyarakat. Tatkala hadir bulan Ramadhan, maka aktivitas rutin yang sering mereka lakukan itu sedikit dikurangi untuk bisa fokus menikmati hidangan bulan Ramadhan dengan itikaf dan tilawah al-quran.

Mereka yang punya rutinitas mulia saja berhenti sementara untuk fokus berpuasa tidak hanya menahan lapar dahaga, apatah lagi kita yang kurang kerjaan, kenapa harus menyia-nyiakan kesempatan emas yang terbentang luas dari tanggal 1 sampai 30 Ramadhan? Maka dari itu, kita mesti berpuasa dalam bersosial media ini secara"proporsional".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun