Mohon tunggu...
Robani
Robani Mohon Tunggu... PNS -

Guru pada MTsN 12 Kuningan Kec. Hantara, Kuningan Marketing Eksekutif PayTren pada PT. Veritra Sentosa International, Bandung

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Haruskah Kita Puasa Bermedsos?

22 Mei 2018   11:36 Diperbarui: 22 Mei 2018   11:55 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setuju tidak setuju faktanya media sosial telah mengalihkan dunia kita. Satu sisi adanya media sosial seperti facebook telah mempertemukan jalinan pertemanan yang tadinya tinggal kenangan menjadi sejarah baru. Kita bisa tahu perkembangan teman-teman kita baik secara ekonomi, sosial, politik, pemikiran, keagamaan dan yang lainnya. Terkadang di luar dugaan seorang teman yang dulu kita kenal begini sekarang menjadi begitu.

Jadi, begitu besarnya peran media sosial di jaman digital seperti sekarang memang terasa banyak manfaatnya sebagaimana tadi dikemukakan. Kita bisa menemukan teman-teman yang sudah lama tidak bertemu, bahkan membuat relasi yang lebih luas. Kalau kita menekuni bisnis maka dengan medsos network  bisnis semakin luas, bahkan tak terbatas.

Yang membedakan dengan media konvensional adalah di media sosial ini kita bisa bebas berekspresi mengeluarkan unek-unek, curhat, bahkan sekalipun bisa mendahului siaran berita resmi di televisi, sekalipun tidak bisa dipungkiri kebanjiran informasi itu membuat berita hoax merajalela. Dalam satu kali sentuhan ratusan bahkan ribuan orang jadi korban berita bohong yang disebarkan melalui media sosial seperti ini.

Bagi orang yang bergelut di dunia online seperti bisnis online maka media sosial seperti facebook sudah menjadi rutinitas dalam menjalankan promosi produk yang mereka jual.  Sehingga mau tidak mau mereka berupaya setiap harinya meluangkan waktu untuk eksis di dunia media sosial seperti ini.

Memang sebenarnya kalau facebook itu adalah sarana interaksi sosial untuk tegur sapa, pertemanan, bukan bisnis. kalau bisnis ada lagi namanya facebook ads. Ini salah satu lini facebook yang khusus buat jualan, tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa facebook pribadi itu juga menentukan kesuksesan di dalam berjualan online.

Disamping ada manfaat yang banyak, jujur saja tidak sedikit facebook seringkali dijadikan sarana melakukan kegiatan sarana menyebarkan berita hoax, sarana fitnah, ghibah dan lainnya.

Namanya teknologi, maka dikembalikan kepada penggunanya. Teknologi merupakan hasil cipta karya manusia. Ini pada dasarnya bersifat netral. Artinya manusia sebagai penggunanya yang menentukan apakah media sosial itu digunakan untuk sebanyak-banyak kemanfaatan atau justru menciptakan keburukan, baik bagi dirinya sendiri maupun bagi masyarakat. Efeknya tidak tanggung-tanggung, bukan hanya sekampung tetapi bisa seluruh dunia.

Sehingga tidak salah kalau dikatakan bahwa teknologi ini tidak berbahaya, yang berbahaya itu adalah manusia yang menggunakan teknologi tersebut. Kalau mental manusianya mental perusak maka dia menggunakan teknologi untuk merusak. Sebaliknya kalau mental manusia yaitu adalah pembangun peradaban, pencipta kebajikan dan kebaikan maka adanya media sosial itu menjadi sarana untuk menyebarluaskan kebaikan agar semakin banyak membantu orang lain yang terinspirasi dengan kebaikan mereka.

Seperti di atas telah di singgung bahwa teknologi berupa media sosial telah mengalihkan kehidupan kita. Akibatnya kita kehilangan fokus karena serangan banjir informasi yang bertubi-tubi dari berbagai arah, sehingga sasaran inti yang mesti dilakukan terabaikan. Sebagai contoh di bulan Ramadhan ini umat Islam tengah melaksanakan ibadah puasa. Sedangkan puasa merupakan ibadah yang sangat istimewa. Diperlukan fokus yang tinggi agar pesan moral dari ibadah ini bisa terlaksana dengan baik.

Sementara di sisi lain bermedsos ria telah mengalihkan fokus kita dalam menggali pesan moral puasa dan menginternalisasikannya dalam setiap jiwa. Makna terdalam dari menahan diri tidak sekedar berhenti makan minum dan seksual tapi bagaimana diri kita bisa menahan diri dari hal-hal yang tidak sesuai dengan aturan Allah subhanahu wa ta'ala dan Rasulullah Saw. juga tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat.

Kalau di umat hindu mengenal istilah hari raya nyepi di mana seluruh aktivitas di padamkan pada hari itu agar warga penganut agama tersebut bisa fokus dalam ibadahnya. Ini juga pelajaran berharga yang mungkin bisa kita tiru sebagai umat islam agar bisa fokus terhadap ibadah puasa yang dilakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun