Mohon tunggu...
Nur Azis
Nur Azis Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar sepanjang waktu

Bercerita dalam ruang imajinasi tanpa batas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sesembahan di Bukit Gunung

1 Januari 2019   22:27 Diperbarui: 1 Januari 2019   22:59 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Malam ini, di bukit gunung yang membuat tubuh membeku. Kamis malam Jumat Kliwon, Purnama kembali datang. Orang-orang ramai berkunjung, dengan pasangan mereka masing-masing.

Mak Jum, malam itu sudah lama menanti kedatangan Marlan di sebuah rumah yang cahayanya temaram. Tak lama, Marlan pun datang. Mereka pun terlibat dalam suatu pembicaraan yang serius.

"Apakah Haryati sudah tenang jiwanya Mak?" tanya Marlan.

"Kelihatannya tak mungkin. Haryati tak mungkin bisa disembuhkan. Peristiwa itu benar-benar membuat jiwanya terganggu. Jiwanya, kini kotor ...." jawab Mak Jum.

"Artinya ... kita tidak bisa memberikan persembahan untuk Eyang, Mak? Kita tidak jadi kaya raya Mak? Sementara aku, sudah melakukan segalanya. Termasuk membunuh jabang bayiku sendiri. Aku pun sudah bersekutu dengan siluman Babi. Apakah semua itu akan sia-sia Mak?"

"Tidak Marlan ... tidak ada yang sia-sia. Aku, bahkan sudah mempersembahkan suamiku. Sudah merelakan diriku disetubuhi oleh siluman monyet itu. Aku juga tidak mau, semua pengorbanan ini sia-sia."

"Lantas ... apa yang harus kita lakukan Mak?"

"Kita tunggu hingga purnama yang akan datang. Kita persembahkan Savira untuk eyang. Dia pasti suka."

Tiba-tiba, pintu rumah itu didobrak. Haryati berdiri dengan penuh amarah di balik pintu itu. Tak dikira. Orang-orang yang disayanginya itu, ternyata sudah bersekutu, bersama dengan iblis. Akan mempersembahkan dirinya untuk makhluk yang disebut Eyang. Demi meraih kekayaan yang tidak wajar.

Kali ini, Haryati tidak sendiri. Dia dibantu oleh Ustadz Salim dan pengikutnya. Dengan ilmu bela diri yang dikuasainya, akhirnya mereka dapat melumpuhkan Marlan dan juga Mak Jum. Mereka berdua, sebagian tubuhnya, telah dikuasai oleh siluman jahat.

Kemampuan Ustadz salim, dibantu dengan pengikutnya, dapat melenyapkan roh siluman yang menyatu pada tubuh Marlan dan Mak Jum. Setelahnya, mereka berdua nampak tak berdaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun