Mohon tunggu...
M. Hafizhuddin
M. Hafizhuddin Mohon Tunggu... Aktor - Kang Apis

Anggota Komunitas Tidur Berdiri di KRL

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Abadinya Seventeen dalam Ketiadaan

29 Desember 2018   15:00 Diperbarui: 22 Desember 2021   00:44 1533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Grup band Seventeen.(Instagram/Band Seventeen) | Kompas.com

Sambil tetap menunggu informasi terbaru, sekitar pukul 00.30 malam saya dan rekan-rekan memilih menghabiskan malam dengan menonton sepak bola. Selepas pertandingan berakhir, saya yang memang sudah mengantuk, pamit tidur. Tidak terbayang bahwa esok pagi akan disambut kabar duka.

***
Sepuluh tahun silam, Seventeen Band menancapkan (lagi) taringnya di industri musik Tanah Air. Lagu "Slalu Mengalah" kerap dipakai sebagai soundtrack FTV dan mengalun di lapak-lapak VCD bajakan. Saya jadi salah satu orang yang menikmatinya.

Ya, kumpulan MP3 bajakan grup-grup musik Tanah Air merupakan koleksi saya saat itu, berdua dengan kakak. Album "Lelaki Hebat" milik Seventeen hampir selalu ada di tiap edisi MP3 yang dikeluarkan pihak pembajak, selain grup musik Radja, Sheila on 7, atau Dewa.

Singkat cerita, Friendster menjadi medium kami, saya dan kakak saya, untuk mengenal Seventeen lebih jauh. Para personelnya memang begitu aktif di jejaring sosial yang hits pada masanya itu. Mungkin dengan cara demikian mereka banyak menggaet penggemarnya, yang disebut Kawan Seventeen (KS).

Dari situlah saya mulai banyak berinteraksi dengan sesama KS, pun dengan para personelnya saat itu, Ifan (vokalis), Bani (basis), Yudhi (eks, gitaris), Herman (gitaris), dan Andi (drummer).

Program musik "Dahsyat" menjadi awal perjumpaan saya dengan Seventeen. Hingga berlanjut ke perjumpaan kedua, ketiga, dan seterusnya, baik di acara musik maupun sekadar main ke basecamp-nya, di bilangan Duren Sawit, Jakarta Timur.

Dari basecamp itu juga saya mengenal tim manajemen dan kru, Mas Dendi, Mas Resa, Mas Oki, Bang Erick, Bang Ujang, dan lain-lain. Mereka semua senang guyon. Meski hampir selalu memakai Bahasa Jawa, tapi saya bisa ikut tertawa.

Kemudian Kiki, ketua KS pertama, mempercayai saya untuk menangani urusan publikasi, atau mungkin bahasa kerennya saat ini social media officer/admin, yang bertugas untuk menyebarkan info-info mengenai kegiatan Seventeen, baik itu jadwal manggung, pembuatan video klip, dan lainnya.

Oleh karena Friendster meredup dan akhirnya tutup, saya kemudian membuat fanpage Seventeen di Facebook, karena sebelumnya mereka hanya punya halaman grup. Lalu saat Twitter mulai ramai, saya pun membuatkan akun @SeventeenBand.

Sekitar 2010-2011, saya pula yang ikut mengkoordinasi pemesanan merchandise yang saat itu meliputi kaos, CD, poster, stiker, lanyard, dan sebagainya. Menerima pesanan, mengambil barang, mengemas, dan mengirimkannya, seperti jadi rutinitas.

Namun kepindahan saya ke Jatinangor untuk kuliah pada 2012 membuat saya tak aktif lagi. Meski begitu saya masih selalu mengikuti perkembangan mereka, karya-karya mereka. Setiap mengeluarkan album atau single saya pasti langsung cek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun