Mohon tunggu...
Kang Jenggot
Kang Jenggot Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta

Hanya orang sangat biasa saja. Karyawan biasa, tinggal di Depok, Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Cak, Mana Suara Sampeyan Untuk Satinah

30 Maret 2014   03:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:18 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Derita Satinah, di tanah Arab, sekarang sedang digunjingkan di negerinya sendiri. Pahlawan devisa itu, terancam hukuman pancung, karena dituding mencuri dan membunuh. Satinah, bisa terhindar dari hukuman mati, bila membayar diyat atau tebusan yang jumlahnya sampai 21 milyar. Diyat yang cukup membuat mata membeliak.
Pro kontra pun terjadi di Indonesia. Di dunia maya, banyak yang membelanya. Hastag #SaveSatinah, banyak dicantumkan para tweeps di republik Twitter. Rieke Diah Pitaloka, salah seorang legislator PDI-P, yang rajin bersuara tentang nasib TKW, di akun twitternya @rieke_diah, berpendapat, negara wajib membebaskan Satinah. Diyat 21 milyar harus jadi tanggungan negara. Satu nyawa anak negeri, harus dibela, dengan cara apapun. Ketimbang uang negara dikorupsi, lebih bermaslahat bila dipakai untuk selamatkan Satinah. Kira-kira seperti itu yang saya simpulkan dari kicuan Mbak Oneng di akun twitternya tentang Satinah.
Kepedulian kepada Satinah pun, datang dari berbagai kalangan. Bahkan dari capres PDI-P, Jokowi. Ia mengaku, akan menyumbang uang untuk diyat Satinah. Entah berapa yang akan disumbangkan, sebab capres kerempeng itu, tak menyebut angka dengan jelas.
Para pemusik pun, ramai-ramai akan urunan, menggelar konser untuk menyumbang Satinah. Tapi, yang agak heran itu, kok suara dari mas Muhaimin Iskandar, Menteri Tenaga Kerja Indonesia, tak terdengar gaungnya. Padahal, dari sisi jabatan yang diembannya, urusan TKW, dan tentunya Satinah, adalah urusan dari Cak Imin, demikian panggilan akrab mas menteri yang juga Ketua Umum PKB.
Tapi baiklah, mungkin Cak Imin sedang sibuk kampanye, jadi agak sedikit lupa urusan kerjaan. Namun eloknya, sebagai menteri, Cak Imin harus punya sikap. Dan, sebagai ketua partai juga demikian. Kalau tak bersuara, orang akan bertanya-tanya. Contohnya saya yang iseng bertanya-tanya ini.
Lewat kompasiana, republik milik warga, saya menanyakan itu. Semoga, Cak Imin membaca, atau siapa pun, mungkin orang dekatnya juga membaca. Saya hanya ingin tahu, sikap Cak Imin tentang Satinah. Jadi Cak, mana suara sampeyan tentang Satinah. Ditunggu loh...

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun