Mohon tunggu...
Muhammad Adib Mawardi
Muhammad Adib Mawardi Mohon Tunggu... Lainnya - Sinau Urip. Nguripi Sinau.

Profesiku adalah apa yang dapat kukerjakan saat ini. 😊

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lantai Hangat

14 Juni 2022   03:48 Diperbarui: 14 Juni 2022   03:52 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar oleh Lena Balk via Unsplash

Lantai itu masih terasa sangat hangat
Oleh bekas dudukan semangat
Dari orang-orang yang memerangi kebodohan

Kehangatannya melekat erat di telapak kakiku
Hingga mengusir segala gigil
Yang biasa hadir
Selepas kabut mulai turun

Tak lagi kurasa hawa dingin
Sekalipun ia ingin menyelinap
Ke dalam pori-pori tubuhku

Sebab ia telah malu dengan bara semangat para pencari ilmu
Yang samudera api pun tanpa ragu akan mereka terjangi

Dinginnya malam mendadak berubah kesejukan
Setelah terhembus nafas-nafas ketulusan
Dari para penyampai ilmu
Yang mendidik dengan penuh ketekunan

Tak pernah ku sanggup membalas keluhuran jasa mereka
Sekalipun dengan sekumpulan intan
Yang bertebar di penjuru dunia

Kiranya hanya Dia sendiri yang pantas untuk membalas
Dengan sebaik-baiknya balasan
Yang tersedia di hari kemudian

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun