Mohon tunggu...
Muhammad Adib Mawardi
Muhammad Adib Mawardi Mohon Tunggu... Lainnya - Sinau Urip. Nguripi Sinau.

Profesiku adalah apa yang dapat kukerjakan saat ini. 😊

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jalan Pintas untuk Jadi Kaya Itu Bukanlah Pesugihan, Melainkan "Nriman"

3 Oktober 2020   08:32 Diperbarui: 3 Oktober 2020   13:52 1067
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Priscilla Du Preez (Unsplash) 

Kemudian, jika ada orang yang menganggap nriman sebagai dalih baginya untuk bermalas-malasan dalam bekerja karena menganggap rezeki sudah ada yang mengatur, jelas ini juga tidak pas.

Sebab dengan tidak giat dalam bekerja, maka ini sama saja dengan ia menghamburkan waktu sekaligus potensi yang Tuhan berikan pada dirinya. Bukankah ia menyadari bahwa menghambur-hamburkan sesuatu adalah diantara perkara yang tidak disukai oleh Tuhan?

Nah, dengan demikian, sudah saatnya bagi siapa saja yang menganggap nriman ini sebagai alasan untuk bersikap malas dalam bekerja, untuk memperbaiki cara pandang itu agar ia tidak salah paham dengan pengertian sikap yang luhur ini sehingga mereka akan mendayakan segala potensi yang mereka miliki untuk segala hal yang diridhai oleh Tuhan.

Sementara itu, bagi mereka yang telah sungguh-sungguh bekerja namun hasilnya dianggap tidaklah seberapa. Hal itu tidaklah mengapa. Tetap disyukuri saja. 

Sebab dengan terus bersyukur ini Tuhan pun akan menghadirkan dan menambah kenikmatan-kenikmatan lainnya dari jalan yang tak disangka-sangka, seperti timbulnya ketenangan dalam hati saat mereka menjalani kehidupan.

Dengan demikian, kesadaran kita atas segala kenikmatan dan kebahagiaan yang bersumber dari Tuhan inilah sejatinya kemewahan hidup yang takkan ternilai harganya.

Maka dari itu, tidaklah mengherankan jika kemudian muncul sebuah pepatah yang luhur dari Arab:

'Isy qaani'an takun maalikan. Hiduplah kalian secara qana'ah atau nriman, niscaya kalian akan menikmati kehidupan layaknya seperti seorang raja. [mam]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun