Mohon tunggu...
Muhammad Adib Mawardi
Muhammad Adib Mawardi Mohon Tunggu... Lainnya - Sinau Urip. Nguripi Sinau.

Profesiku adalah apa yang dapat kukerjakan saat ini. 😊

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Penulis Kompasiana Telah Membuat Setan Menganggur

12 September 2020   10:55 Diperbarui: 3 Oktober 2020   22:35 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Nathan Anderson (Unsplash)

"Dasim? Sepertinya ia pernah mendengar nama itu. Tapi dimana ya?" Gumam Dul Kaher. 

"Bapak rumahnya dimana?" Dul Kaher melanjutkan. 

"Aku nggak punya rumah." jawab sosok itu. 

"Lah terus, Sampeyan tinggalnya dengan siapa."

"Dulu aku ikut dengan Cak Mat. Tapi, setelah aku gagal membujuknya, aku pun jadi kehilangan pekerjaan dan tempat tinggal sekarang."

"Membujuk? Kenapa harus dibujuk?" Dul Kaher kian penasaran.

"Baik. Karena Kamu yang bertanya, maka aku pun akan cerita yang sebenarnya. Tapi, sebelum aku cerita lebih jauh, aku ingin tanya, apakah kamu tidak takut denganku?"

"Nggak, kenapa mesti takut?" Dul Kaher balik bertanya.

"Baiklah. Sebab kamu nggak takut, aku pun akan buka jati diriku yang sebenarnya. Sebenarnya aku ini adalah sebangsa setan yang ditugasi untuk mengganggu manusia, Mas."

Dul Kaher tampak lekas gemetar mendengar pembukaan cerita dari sosok itu. Ia mulai menyesali kebodohannya yang terlalu kepo dengan sosok itu. Ia pun mengutuk dirinya sendiri kenapa pula harus memberi perhatian pada sosok yang tak jelas bangsanya di tengah malam ini. 

Namun, karena tak ingin terjadi hal yang lebih runyam, ia pun mencoba mengumpulkan sisa-sisa keberaniannya. Tiba-tiba ia teringat dengan pesan dari seorang kawannya yang bernama Reba Lomeh bahwa jika berhadapan dengan hantu atau sebangsanya sebaiknya bersikap tenang saja, agar makhluk itu lekas kehilangan nyali untuk terus menggoda kita. Dan rupanya petuah temannya inilah yang hendak ia peragakan saat menghadapi sosok yang tidak jelas muasalnya ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun