Mohon tunggu...
Taryadi Sum
Taryadi Sum Mohon Tunggu... Insinyur - Taryadi Saja

Asal dari Sumedang, sekolah di Bandung, tinggal di Bogor dan kerja di Jakarta. Sampai sekarang masih penggemar Tahu Sumedang

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Jika Nonton Bola Sendirian, Jangan Pakai Atribut Suporter

6 Juni 2012   09:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:20 824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Dulu ketika masih remaja, saya beberapa kali nonton bola sendirian di GBK untuk mendukung Persib yang ketika itu merupakan kebanggaan rakyat Jawa Barat. Memang terkesan “niat banget”pergi sendirian dari Bandung ke Jakarta hanya untuk nonton bola. Yah, apapun kata orang saya memang menyukainya. Acara nonton sendirian itu saya lakukan ketika teman-teman yang biasa nonton bersama tidak berangkat.

Ketika di dalam stadion, perasaan kesendirian bisa hilang seketika jika kita memilih berada di kelompok supporter yang kita dukung. Mau teriak apa saja bebas sebebas-bebasnya selama terkait dengan tema mendukung tim kesayangan. Itulah salah satu kepuasan yang saya rasakan.

Ketika Final Persib lawan Persebaya sekitar tahun 90-an lalu, saya hampir tercekik karena sal hijau yang saya lilitkan di leher ada yang narik dari belakang.Setelah dilihat ke belakang, yang narik adalah sama-sama pendukun Persib yang mengingatkan saya untuk melepas segala-sesuatu yang berwara hijau.

Ketika itu memang saya tidak menyadari kalau warna sal itu adalah warna tim lawan sehingga meskipun saya pendukung Persib dan berkaos biru, sal tersebut menjadi masalah. Sal tersebut sebenarnya hanyalah sal kampus yang kebetulan warnanya hijau muda. Konon kabarnya, kematian supporter Persib juga karena ia ketahuan bersalViking oleh Jackmania.

Menonton sendirian, memang memaksa saya harus pasang mata dan pasang telinga lebar-lebar. Setiap ada kerumunan harus diantisipasi sebagai sebuah keributan sehingga kita harus sigap menghadapinya. Jika nonton sendirian, kita juga harus melupakan atribut kesebelasan yang didukung, kecuali ketika berada di tengah-tengah rombongan.

Serasa kurang afdol memang, tetapi harus diingat bahwa jika kita terlanjur pakai atribut, terpisah sedikit saja dari rombongan maka bahaya akan mengincar kita. Untuk kaum muda, silahkan nikmati tontonan tersebut tanpa harus jadi sasaran pengeroyokan.....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun