Mohon tunggu...
Kang Insan
Kang Insan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

God created men in order to tell stories

Selanjutnya

Tutup

Puisi

puisi dan kematian

8 Maret 2014   19:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:08 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kematian menemuiku

ketika secangkir kopi pekat dan kental disajikan

saat itu musim kemarau panjang sedang menggila

hingga dinding gedung berkeringat deras

ia menepuk bahuku,

lalu duduk di sampingku,

"Apa kabar, Teman?" katanya.

aku meliriknya--sebentar saja dengan ujung mataku

tetap asyik mencoret-coret kertas

tanpa kata dan tanpa gambar: abstrak!

"Apa kabar, Teman?" sekali lagi tanyanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun