Saya mendefinisikan diri saya biker. Biar keren gitu. Padahal, sepeda motor yang saya naiki nggak bakalan kuat buat balapan. Tak apalah. Teman saya sering bertanya berjarak rumah saya ke kantor tempat saya bekerja. Jarak dari rumah ke kantor berapa kilo ya? Entahlah, yang jelas saya mengukurnya pakai waktu, bukan pakai jarak, padahal mudah saja tinggal lihat spedometer waktu mau berangkat dan lihat lagi waktu sudah sampai ke kantor. Dihitung deh, kurangi angka terakhir dengan angka tadi sebelum berangkat. Bakal dapat tuh jaraknya berapa kilo. Tapi, saya orangnya pelupa. Angka waktu berangkatnya sering tidak ingat.
Nah, kalau pakai waktu, dari rumah saya sampai ke kantor ya sekitar 2 jam kalau macet [malah bisa lebih], kalau tidak macet biasa-biasa saja 1,5 jam, kalau malam hari di atas jam 22.00 ya sekitar bisa 1 jam lebih sedikit. Lho, memang jauh, sebab saya tinggal di Tambun, Kabupaten Bekasi, lalu ngantornya di Jalan Taman Margasatwa, Jati Padang, Jakarta Selatan. Nah, betul, Ragunan. He-he-he, sebab ada kata taman margasatwanya ‘kan jadi Anda berpikir kantor saya di Ragunan? Aih, tapi bukan di Kebun Binatang Ragunan. Masih 2 km lagi kalau ke Ragunan. Besok Lebaran tuh KB Ragunan jadi tempat wisata paling “Top 1” banget deh. Ramai dikunjungi masyarakat yang butuh tempat berhibur yang murah, meriah, seru, dan disenangi anak-anak.
Teman-teman saya nggak habis pikir. “Gila luh, 2 jam perjalanan elo nikmati tiap hari!? Itu perjalanan paling ‘Top 1’ banget tuh.”
“Kuncinya ikhlas, Teman. Perjalanan jauh jadi tidak terasa jauh,” jelas saya.
“Motor lu nggak soak tuh?”
“Mesinnya masih mantap. Yang penting mesin terawat dan pakai oli tepat!”
“Emang elo pakai oli apa?”
“Yang top-lah.”
“Ooh, Top 1.”
Puasa-puasa begini makin seru saja perjalanan saya. Seru pulangnya. Dari kantor jam 17.00, sampai rumah kira-kira jam berapa coba? Betul, pastinya lewat pukul 19.00 alias sudah dekat-dekat mau sholat isya sama taraweh tuh. Berarti saya harus buka di jalan dong. Benar, saya setiap hari berbuka dalam perjalanan.Biasanya, saya berbuka di SPBU di Jalan KODAU, Jatimekar. Ya, cukup membeli minuman dan beberapa makanan kecil yang banyak dijajakan di jalan. Selain berbuka ya saya pun sholat. Saya pun menikmati perjalanan paling top di bulan paling top. Jadi, ingat dialog dengan Pak Ustaz.
“Puasa,” kata Ustaz, “bulan istimewa”
“Jadi, bulan yang top dong, Taz?”
“Betul,” kata Pak ustaz.
“Top itu berarti tertinggi atau teratas ya, Ustaz?”
“Betul. Dan, pasti yang teratas hanya 1. Jadi, Puasa bulan TOP1”.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI