Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Petani dan Tanah Subur Seakan Mimpi

7 September 2022   07:01 Diperbarui: 7 September 2022   07:09 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi sunyi

Sebelum sang surya mengetuk nadi, secangkir kopi pahit menyendiri. Tanpa panganan pendamping, tak ada mata bening menemani. Lamat-lamat dari kejauhan, burung jalak bersiul nyaring menandakan, betapa pagi ini segalanya terasa tanpa kepastian.

Musim tanam tiba.

Benih padi di usung dengan upacara duka cita. Biaya perawatan terus bertambah, kebutuhan hidup selangit menambah suram suasana.

Pupuk mahal

Sulit di dapatkan

Harga BBM menyebabkan pagi ini seperti mengulang kepahitan.

Jika nanti musim panen tiba, setelah melewati rongrongan hama wereng dan sejenisnya, kemakmuran ternyata teramat jauh dari nyata.

Musim tanam, perawatan, musim panen menjelang. Siklus petani kecil tanpa perubahan. Tetap miskin.

#####

Baganbatu, september 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun