Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Sebuah Rahasia

26 Juli 2022   06:47 Diperbarui: 26 Juli 2022   07:07 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahukah engkau jika aku beritahukan tentang sebuah rahasia?

A1 levelnya, sebuah kunci yang bisa membuka gerbang kemakmuran untukmu, bahkan untuk semua.

Tapi berjanjilah, rngkau tidak akan memberitahukan , membocorkan rahasia ini kepada siapapun juga. Tidak kepada kekasihmu, jangan kepada konglomerat, apalagi engkau gadaikan kepada korporat asing yang mengintai dari balik bintang. Simpan rapat rahasia ini di balik moral dan keteguhan, jikapun engkau harus mati di timbunan uang. Berjanjilah.

Ini rahasianya: "Ternyata negara Indonesia memiliki harta kekayaan yang melimpah." Di laut, di gunung, di sungai, di hutan, bahkan di setiap jengkal tanah yang membentang, ada harta karun yang tersimpan. Nilainya fantastis, melebihi kekayaan seribu negara bila di kumpulkan.

Tapi berjanjilah kepadaku! Ini rahasia yang di wariskan sejak nenek moyang kita menemukan bumi nusantara, mereka merahasiakanya dengan berperilaku jujur, hidup sederhana.


Kini hanya aku, engkau, dan segelintir elit penguasa yang mengetahuainya. Waspadalah! Sejak engkau mengetahui rahasia ini, akan banyak tangan berusaha meminjam bahkan merampas apa yang berusaha engkau simpan. Akan ada rayuan, mungkin sedikit paksaan, agar engkau membuka rahasia kunci kekayaan.

Ingatlah, ketika Soekarno-Hatta memekikan kemerdekaan, ketika para pejuang mengorbankan nyawa demi kedaulatan, mereka hanya ingin menjadikan rahasia ini menjadi kenyataan.  Negara yang mapan, rakyat yang tidak lagi takut akan kelaparan, pembangunan yang merata hingga menyentuh keadilan. Karena dari Sumatera hingga Papua. ada tumpukan harta yang menunggu untuk di kelolah, ada timbunan emas berlian menjulang menembus awan.

Berjanjilah sebelum kita berpisah, jangan pernah salah jalan seperti beberapa oknum yang pernah membocorkan rahasia. Mereka berlaku culas, menukar kekayaan negeri demi kesenangan dan ambisi berkuasa, membiarkan kekayaan negeri di keruk dan dijual keluar negeri, membiarkan rakyat kelaparan padahal mereka berpijak di bumi penuh emas menyerupai surgawi.

Jaga dan perjuangkan rahasia, simpan dan kelolah sesuai amanah. Engkau akan mulia, karena engkau akan menjadi pemimpin di tahun duaribu empat puluh lima.

Berjanjlah!

#####

Baganbatu, akhir juli 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun