Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Matinya Seorang Biduan

24 Juni 2019   20:43 Diperbarui: 24 Juni 2019   21:03 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berita tentang tewasnya seorang wanita jelita di pinggir jalan lintas sumatera jadi pemuncak di semua masmedia lokal.maklum kota kecil,jarum jatuhpun akan menimbulkan gempa dahsyat di masyarakat,apalagi ini seorang artis walaupun level kampung.

Adinda chelovkjy namanya.darah cantik nan jelita yang jadi primadona di setiap acara pesta pernikahan ataupun sekedar pesta sunatan.biduan musik organ tunggal yang tidak di ketahui dari mana ia berasal.konon ada yang bilang ia pernah jadi tkw di Malaysia,ada juga selentingan bila ia masih keturunan artis terkenal tahun 70-an dari ibu kota jakarta.

seperti kematianya yang misterius penyebabnya,begitu pula asal usul biduan cantik yang sukses meluluh lantakan setiap pria yang memandangnya.semenjak Dinda (begitu ia minta di sapa)terkenal dan hampir selalu hadir sebagai biduan yang menghibur setiap ada hajatan,pengaruhnya luar biasa.para penjual balon dan mainan anak-anak mengeluh karena omzet daganganya menurun drastis

"Kalau begini terus,kita-kita bisa gulung tikar.omzet terus turun,tiap hajatan anak-anak jarang di ajak.hanya bapak-bapak yang datang sendirian."

begitu keluhan mang Dirman,penjual balon spesialis acara pesta pernikahan dan sunatan ketika di wawancarai media gosip ANTAR RT

Ah,memang dunia sedang sakit rupanya,demi melihat sang biduan yang sering memaki kostum yang menggoda tegangan listrik PLN ini,para kaum lelaki sering pasang tipu muslihat di depan para istri dan kekasih.

Tapi cepat-cepat menyimpulkan bahwa kematian Dinda adalah sebuah konspirasi,agaknya masih terlalu dini.apalagi menuduh para istri dan penjual balon berkolaborasi melakukan perbuatan keji,rasa-rasanya jauh dari pemikiran.

Tapi kematian Dinda yang misterius segera menguap bak di telan asap kebakaran hutan.sehari dua hari,seminggu dua minggu,para pria mulai melupakan kecantikanya

"Apa lagi yang mau di kenang dari dia,Kang.orangnya sudah tidak di dunia lagi"

Enteng nian para pria yang dulu begitu tergila-gila setengah mati kepada biduan jelita yang kini sudah almarhum tersebut.seakan masa lalu adalah kisah kemarin yang sudah sepantasnya segera di lupakan.setidaknya begitulah kesimpulan survei kecil-kecilan yang saya lakukan setelah kematian misterius Dinda sang biduan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun