Mohon tunggu...
M Kanedi
M Kanedi Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Hanya sebutir debu semesta

Selanjutnya

Tutup

Nature

Mengapa Tornado Disebut “Puting Beliung”? [Mekanisme, Klasifikasi, dan Tips Menghindari Tornado]

7 Januari 2012   06:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:13 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengertian

Angin kencang yang berputar-putar , yang dalam bahasa Inggris disebut tornado itu, di Indonesia sisebut angin puting beliung. Mengapa?.

Sebutan puting beliung berasal dari nama alat pertukangan tradisional yang menyerupai kampak, terbuat dari batu atau besi (lihat gambar). Bagian pangkal dari mata beliung itu bentuknya runcing oleh sebab itu disebut puting. Karena bentuk putaran tornado meruncing seperti bagian pangkal beliung, maka dijulukilah dia angin putting beliung.

Mekanisme terjadinya angin puting beliung

Bagaimana sesungguhnya topan tornado atau puting beliung terbentuk, belum sepenuhnya dapat dipahami. Salah satu yang pasti, topan adalah udara yang bergerak ke atas saat pembentukan awan petir dan saat terjadinya pusaran massa udara dingin dan panas dengan kecepatan tinggi.Puting beliung dapat terbentuk ketika ada angin/badai dari arah tertentu bertemu dengan angin lokal yang terbentuk oleh perbedaan tekanan udara lokal, misalnya saat terjadi hujan angin/badai petir (lihat gambar).

132591756990468708
132591756990468708

Klasifikasi angin puting beliung

Puting beliung berbeda-beda tingkatan intesitasnya, ada yang disebut tornado lemah, tornado kuat, dan dahsyat. Kebanyakan, puting beliung yang terjadi di Indonesia adalah yang tergolong tornado lemah dengan kecepatan maskimum 160 km/jam. Tornado kuat persentase kejadiannya 30%, sedangkan tornado dahsyat persentase kejadiannya hanya 2%.

Tornado kuat memiliki lintasan hingga 15 km panjangnya dengan lebar 180-an meter. Tornado dahsyat memiliki panjang lintasan hingga 40-an kilometer dengan lebar mencapai 390-an meter. Di dunia, tornado paling sering terjadi di daratan benua Amerika, diperkirakan 70% tornado di bumi terjadi di Amerika Serikat.

Klasifikasi tornado umumnya didasarkan pada kecepatan angin dan kerusakan (dampak) yang ditimbulkannya. Salah satu sistem klasifikasi intensitas yang cukup populer adalah Skala Intesitas Tornado Fujita (Lihat tabel).

Skala intesitas tornado Fujita

Skala

Kecepatan (mil/jam)

Tingkatan

Dampak yang terlihat

F0

40-72

Lemah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun