Mohon tunggu...
FX HendroW
FX HendroW Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan

Memberi warna lain dalam kehidupanku, lahir dan besar di kota Ambarawa dan mencari rejeki di Sangatta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menikmati Mie Ayam di Warung Mamak Kembar

29 November 2018   11:30 Diperbarui: 29 November 2018   11:51 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lokasinya (sumber Google Maps)

Hujan dengan derasnya turun di hari minggu siang kemarin. Jadwal siang itu adalah mengantar putri kesayangan kerumah teman untuk latihan yel-yel pramuka yang akan dipakai saat acara kemah akhir tahun ini.

Sampai dirumah temannya juga keadaan masih hujan deras. Dengan sigap bunda mengambil payung yang sudah disiapkan dibagasi belakang si merah.

Sudah ada 4 orang temannya berkumpul, prepare untuk latihan. Diwaktu jeda latihan, sang bunda menawarkan makan mie ayam yang memang warungnya ada di tempat latihan tersebut. Tak lupa juga mencoba menawarkan ke saya untuk sekedar mengisi perut sambil menunggu selesai latihan.

Nanti saja pikirku sambil menunggu hujan reda (maklum agak sedikit manja jika kena hujan sedikit saja pasti sakit kepala).

Waktu yang ditunggupun tiba, hujan sudah reda dan siap-siap pesan makanan. "Saya pesan mie ayam komplit ya budhe, pakai ceker dan bakso. Minumnya jeruk anget ya", pintaku dengan lembut pada penjualnya (yang kebetulan ibu dari teman anak kesayangan dan audah kenal baik).

Mencoba makan pakai sumpit tetapi kembali lagi ke sendok karena disamping tidak biasa juga terkendala oleh kuah yang nikmat banget.

Acara makan selesai, pas dengan acara anak juga selesai, time for pay the chicken noodle, dan apa dibilang...gratis. Wah ini sudah yang bikin tidak enak hati jika makan di tempat teman, makanya dari awal memang sempat menolak ajakan untuk makan dari bunda. Dengan berbagai alasan mencoba untuk melunakkan hati sang penjual tapi tetap keukeh juga tidak mau dibayar, alasan yang dipakai juga aneh "karena sekarang lagi promosi makanya gratis, besok kalau datang lagi baru bayar ya", padahal beliau tahu kalau kita setahun sekali juga tidak pasti datang.

Tapi btw ya sudahlah daripada terjadi pertengkaran yang lebih lanjut heheh, akhirnya kami mengalah.

Dan kamipun pulang, setibanya dirumah, dan bersiap mandi tiba-tiba ada pesan di hape yang bilang bahwa payung ketinggalan. Wah payung satu-satunya ketinggalan lagi. Kembali tancap gas ke lokasi awal untuk ambil payung yang tertinggal. Payung sudah diambil, baru melangkah gak lebih dari 2 meteran, budhe teriak, "tunggu, ini ada hasil panen, biar sedikit tapi semua dapat, tadi sudah disiapkan tapi lupa, untung payung ketinggalan jadi ada kesempatan lagi". Lengkap sudah rejeki hari ini, dapat mie ayam gratis dan buah mangga yang manis "gratis"lagi heheheh.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun