Mohon tunggu...
Kanaka Hadyan
Kanaka Hadyan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

topik konten favorit yang sedang trend

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ungkap Kebenaran Kabar PHK Massal Karyawan Shopee

20 Juni 2022   22:05 Diperbarui: 20 Juni 2022   22:10 1356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada awal tahun 2019 semua negara di dunia termasuk Indonesia sudah dilanda covid dan memiliki dampak yang sangat besar bagi Indonesia. Salah satu dampak yang dialami Indonesia yaitu banyak perusahaan besar maupun startup yang terpaksa mengalami gulung tikar atau melakukan PHK besar-besaran. Covid-19 juga membuat perekonimian di dunia menjadi tidak stabil yang mengakibatkan beberapa masyarakat harus dipulangkan secara paksa. Hal ini membuat masyarakat Indonesia mengalami keterpurukan. Dampak dari beberapa perusahaan mengalami gulung tikar mempengaruhi sebuah kondisi perekonomian keluarga maupun negara. Pada saat pandemi masyarakat Indonesia dituntut oleh keadaan untuk mencukupi keperluan sehari-hari yang dimana semua harga melonjak secara pesat. Namun, disatu sisi sebuah perusahaan juga tidak dapat mempertahankan seluruh pegawainya karena disaat pandemi semua kegiatan dibatasi oleh pemerintah dan perusahaan tersebut tidak menunjukkan performa yang baik. Untuk tetap mempertahankan performa yang baik didalamnya, perusahaan harus mengambil langkah untuk mem-PHK beberapa karyawannya.

Salah satunya dunia startup belakangan ini juga dihobehkan oleh berita Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal yang dilakukan oleh beberapa perusahaan ternama salah satunya shopee. Shopee merupakan perusahaan e-commerce terbesar di Indonesia. Perusahan Shopee berdiri di Indonesia pada Desember tahun 2015. Tidak hanya di Indonesia, shopee juga berdiri di 7 wilayah berbeda di Asia.

Melansir The Strait Times Rabu (15/6/2022), CEO Shopee Chris Feng membagikan memo internal yang memuat kabar bahwa perusahaannya itu bakal mem-PHK beberapa tim yang bekerja di sejumlah negera operasional. Dalam memo tersebut, Feng juga menyebutkan akan ada beberapa pekerja yang tergabung dalam ShopeeFood dan Shopee Pay yang diberhentikan. Sejumlah karyawan mereka di berbagai negara seperti Amerika Latin dan Asia, meski Indonesia tak disebutkan secara langsung. Akan tetapi, Chris Feng sudah mengabarkan adanya penyesuaian bisnis Shopeefood dan Shopeepay di Asia Tenggara, serta operasi perusahaan ecommerce di Meksiko, Argentina, dan Chili. Direktur Eksekutif Shopee Indonesia, Handhila Jahja juga memastikan langkah penyesuaian bisnis Shopee tidak terdampak pada Indonesia. Menurut beliau, Shopee Indonesia saat ini sudah menunjukkan performa yang baik. Shopee juga mempekerjakan lebih dari 20.000 karyawan dalam berbagai lini bisnis seperti Shopee, ShopeePay, dan ShopeeFood dan lebih dari 50% bergabung sejak dimulainya pandemi Covid-19. Shopee juga terus merekrut talenta-talenta terbaik untuk mengembangkan tim.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun