Mohon tunggu...
Muhammad Khoirul Wafa
Muhammad Khoirul Wafa Mohon Tunggu... Penulis - Santri, Penulis lepas

Santri dari Ma'had Aly Lirboyo lulus 2020 M. Berusaha menulis untuk mengubah diri menjadi lebih baik. Instagram @Rogerwafaa Twitter @rogerwafaa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengapa Rasa-rasanya Banyak Melakukan Dosa, tapi Hidup Kok Tenang-tenang Saja?

20 April 2021   02:51 Diperbarui: 23 April 2021   10:30 788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernahkah kita menyadari, bahwa saat Allah subhanahuwata'ala hanya memberikan sedikit taufiq untuk beribadah, atau bahkan mencabutnya sama sekali, itu bukan sebuah hukuman?

Bahwa Allah subhanahuwata'ala tidak mengizinkan seseorang untuk menyebut nama-Nya, dengan cara membuat lisan orang tersebut berat melantunkan dzikir juga ayat suci. Lalu mulutnya dibuat merasa ringan dan bersemangat untuk sibuk dengan obrolan yang tidak penting?

Bahwa Allah subhanahuwata'ala tidak ingin mendengar doanya, hingga seseorang dibuat lupa untuk berdoa.

Bahwa Allah subhanahuwata'ala telah menjauh darinya, sehingga seseorang dibuat merasa berat untuk bangun malam, untuk menyentuh air wudhu dan salat tahajud.

Bahwa banyak bulan-bulan mulia telah berlalu, namun kita kadang tak mengambil manfaat darinya. Tidak menjalankan puasa Rajab, puasa enam hari bulan Syawal, bulan Ramadhan juga banyak kosong dari berbagai bentuk dari ibadah.

Bahwa sebenarnya salah satu bentuk hukuman terberat yang tak pernah kita sadari ternyata bukanlah kehilangan materi. Sebab harta benda atau jabatan yang pergi bisa dicari. Tapi hukuman terberat adalah saat pada akhirnya Allah subhanahuwata'ala telah menutup diri dan hati seseorang untuk berbuat baik. Waktu yang dilakukan untuk beribadah tanpa disadari menjadi kian sedikit. Pun ketika suatu saat bermunajat, tak ada manis yang dirasakan.

Banyak manusia dihukum, dan dibuat tidak sadar bahwa mereka sedang dihukum. Sehingga mereka terus menerus berada dalam kondisi demikian.

***

Wallahu a'lam.

Tulisan ini pernah dimuat di AswajaMuda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun