Mohon tunggu...
Muhammad Khoirul Wafa
Muhammad Khoirul Wafa Mohon Tunggu... Penulis - Santri, Penulis lepas

Santri dari Ma'had Aly Lirboyo lulus 2020 M. Berusaha menulis untuk mengubah diri menjadi lebih baik. Instagram @Rogerwafaa Twitter @rogerwafaa

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Ketika Merasa Sedih, Tulislah Buku Harian

5 Juni 2020   06:07 Diperbarui: 5 Juni 2020   06:21 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi tentunya tidak, bukan? Orang macam apa yang berhenti membaca otobiografi, atau berhenti nonton film hanya karena sampai di "bagian yang menceritakan kesedihan dan kesulitan"? Sebab kita tahu dan yakin, bagian selanjutnya pasti ada sisi lain yang akan menceritakan kebahagiaan juga.

Demikian pula dengan hidup kita. Seharusnya kita meyakini hal yang sama. Artinya, kita jangan sampai berhenti dan putus asa saat tiba di masa-masa sulit.

"It to shall be pass..." Semua kesulitan pasti akan berlalu. Tak ada hujan atau badai yang terus menerus.

Anggaplah kita sedang membaca otobiografi seseorang. Anggaplah kita sedang membaca buku harian seseorang. Maka hal terbaik adalah melanjutkan hidup. Dengan penuh semangat dan optimisme.

Seperti halnya saat kita membaca otobiografi seseorang. Kita tetap semangat untuk membaca dan terus membaca buku itu. Halaman demi halaman. Tak peduli isinya sedih atau bahagia. Selama belum sampai halaman terakhir, kita akan terus membaca.

Gak mungkin otobiografi kok isinya sedih semua dari halaman awal sampai akhir. Kecuali itu adalah naskah sinetron. Dan gak mungkin juga isinya bahagia semua. Pasti ada kebahagiaan dan kesedihan yang silih berganti. Dan pasti akan selalu ada hikmahnya. Andaikan setiap peristiwa bisa kita sikapi dengan cara yang benar.

 

Demikian pula hidup setiap insan. Termasuk saya. Anda. Kita semua...

" .. "

"Engkau merasa tersakiti oleh gagalnya harapan, itu karena engkau tidak memahami hikmah-hikmah Allah dibalik semua itu.

Ketika engkau mulai bisa memahami, maka engkau akan tahu, bahwa terhalangnya suatu keinginan atau harapan, itu sejatinya adalah pemberian sejati." (Syaikh Ibnu Athaillah Al-Iskandariy)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun