Mohon tunggu...
Sam Kamuh
Sam Kamuh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Editor

Live your life with good thoughts, good words, good deeds.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Yang Diurapi Tuhan

19 November 2019   03:13 Diperbarui: 19 November 2019   03:12 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada malam ketika John Wilkes Booth membunuh Presiden Abraham Lincoln, usaha untuk membunuh juga dilakukan terhadap Sekretaris Negara William Seward dan Wakil Presiden Andrew Johnson.

Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa Booth, ketika dia mengambil nyawa Abraham Lincoln, juga berusaha untuk memusnahkan seluruh kepemimpinan Lincoln.  Pada malam yang sama, Lewis Powell berusaha membunuh Sekretaris Negara Seward di rumahnya.  

Powell dapat masuk ke rumah Seward dengan mengklaim bahwa ia akan memberikan obat kepada lelaki yang sakit itu.  Ketika dia berhasil masuk ke kamarnya, dia berusaha untuk menuntaskan rencananya.

 Meskipun Seward terluka parah oleh pisau Powell, ia berhasil selamat.  Saat pulih, dia tidak diberitahu tentang pembunuhan Lincoln karena takut hal itu akan membuatnya terkejut dan menggagalkan pemulihannya.  Saat melihat keluar jendela dari tempat tidurnya beberapa hari kemudian, Seward memperhatikan bendera Amerika berkibar setengah tiang.  

Dia berkata kepada pengawalnya, "Presiden sudah mati." Ketika pemuda pengawalnya itu mencoba menyangkalnya, Seward berkata, "Jika dia masih hidup, dia akan menjadi orang pertama yang memanggil saya."

 Wakil Presiden Andrew Johnson sedikit lebih beruntung.  Pria yang seharusnya membunuhnya di hotel, memutuskan menentang rencana itu 15 menit sebelum dia melaksanakannya.  "Saya telah mendaftar untuk menculik Presiden Amerika Serikat," pria itu kemudian mengklaim, "tapi tidak membunuh."

 Daud muda, setelah dia diurapi oleh Samuel untuk menjadi raja tetapi sebelum dia menjadi raja, memiliki dua kesempatan untuk mengambil nyawa Raja Saul.  Tetapi Daud, yang belajar dari sikap Allahnya yang murah hati, menolak untuk melakukannya, dengan mengatakan, "Aku tidak akan menjamah tuanku itu, sebab dialah orang yang diurapi TUHAN." (1 Samuel 24:10).  Saul adalah orang yang benar pada saat itu, tetapi Daud merasa diinsafkan oleh Allah bahwa Ia tidak punya urusan mengambil nyawa raja.

Roma 12:21
Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun