Mohon tunggu...
Sam Kamuh
Sam Kamuh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Editor

Live your life with good thoughts, good words, good deeds.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mata yang Tertuju kepada Yesus

13 November 2019   04:14 Diperbarui: 13 November 2019   04:15 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://disney.fandom.com


Penghapusan perdagangan budak di Inggris tertunda selama lebih dari 10 tahun hanya karena lima anggota parlemen pro-abolisionis berada dalam gedung opera ketika pemungutan suara diambil.

 William Wilberforce telah bekerja tanpa lelah selama bertahun-tahun dengan satu tujuan: penghapusan perdagangan budak di Inggris.  Pada tahun 1796, ia merasa ombak akhirnya berubah menguntungkannya.  Ketika dia membawa RUU itu ke parlemen, seperti yang dia lakukan setiap tahun dalam karir politiknya, dia dengan penuh cemas menunggu pemungutan suara.

 Sedihnya, pihak pro-penghapusan hanya kurang empat suara.  Kemudian dalam buku hariannya, Wilberforce menulis, "Cukup suara untuk lolos bila dilakukan dalam Opera." Ternyata para anggota parlemen itu menghadiri malam pembukaan opera komik I Dui Gobi (The Two Hunchbacks). Baru pada tahun 1807 RUU itu akhirnya disahkan.  Selama masa itu, ratusan ribu budak kehilangan nyawa mereka.

 Tidaklah mengherankan kalau Daud menulis dalam buku Mazmur, "Tiada kutaruh di depan mataku perkara dursila; perbuatan murtad aku benci, itu takkan melekat padaku." (Mazmur 101: 3).  Kata Ibrani untuk "dursila" sebenarnya kurang ekstrim dari ini.  Secara harfiah berarti "tidak berharga," atau yang tidak memiliki nilai nyata.  Namun berapa kali kita, seperti para anggota parlemen itu, meletakkan hal-hal yang tidak berharga di depan mata kita ketika orang-orang di sekitar kita terluka, sekarat, dan sangat membutuhkan bantuan kita?  Berapa kali kita menyalakan TV atau menonton film ketika ada banyak masalah besar yang Tuhan ingin melibatkan kita?

 Tuhan dengan ramah mengundang kita untuk melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus (Lihat Ibrani 12: 2).  Di sanalah kita akan menemukan semua yang indah, memacu kita untuk berusaha hidup seperti kehidupan-Nya.

Filipi 4:8

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun