Mohon tunggu...
Imam Syafii
Imam Syafii Mohon Tunggu... Konsultan - Nowadays English Director

Pengamat dan praktisi pendidikan. Khususnya pendidikan kebahasaan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Nowadays English Teaching Activities: Principles to Practices

6 Maret 2021   09:47 Diperbarui: 6 Maret 2021   09:50 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi secara singkat dapat disimpulkan bahwa activities di dalam memiliki dua dimensi; guru dan siswa. Cukup fair untuk mengatakan bahwa aktifitas di dalam kelas merupakan seluruh kegiatan guru dan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Nowadays English Teaching Activities

Karena Nowadays English merupakan sebuah keyakinan guru atau pola berhasil guru dalam membantu siswa mencapai tujuan belajarnya, maka Nowadays English teaching activities merupakan ujung tombak teacher beliefs tersebut.

Seperti dijelaskan dalam article Nowadays English Teacher Beliefs sebelumnya, bahwa Nowadays English memiliki 5 cicles formula of Language Teaching Conception Structure. Mereka adalah grammar for speaking & vocabulary in Use (English expressions) sebagai fondasi, listening, reading, & writing menjadi skills antara atau pengantar, dan yang terakhir adalah speaking sebagai tujuan.

Seluruh Nowadays English teaching activities ini diarahkan sepenuhnya untuk mencapai tujuan speaking competence. Dimana seorang siswa harus mampu berkomunikasi secara interactional dan transactional serta verbal performance (Richard: 2008).

Setidaknya Nowadays English Teaching Activities melandaskan dirinya kepada tiga teori besar sebagai berikut.

  1. Communicative Language Teaching practice
  2. Task Based Language Instructions
  3. Speaking as Performance

Teaching Grammar for Speaking dan Vocabulary in Use Sebagai Fundamental Content Nowadays English

Grammar selama beberapa dekade menjadi momok bagi peserta didik semakin hari semakin surut sifat kemomokannya. Bagaimana tidak, dahulu grammar di pelajari dengan orientasi deskriptif. Artinya siswa lebih banyak dikenalkan dengan format, rumus, dan pola dari pada bagaimana menggunakan sebuah rangkaian untuk menyatakan sebuah arti atau maksud.

Selama itu pula para pelajar bahasa harus mengenali, menghafal setiap istilah atau nama dalam pelajaran grammar, serta mengikuti pola grammar deskriptif ini yang tak jarang malah tidak memberikan makna kontekstual.

Fakta tersebut telah melatarbelakangi Communicative Grammar lahir ke permukaan yang akhirnya menjadikan tanda awal berakhirnya model deskriptif grammar ini. 

Communicative Grammar sebagai sebuah alternatif menawarkan pembelajaran grammar yang berorientasi kepada makna atau maksud. Orientasi ini berkeyakinan bahwa pembelajar bahasa tidak perlu membahas keseluruhan konten bahasa Inggris. Mereka cukup menjadi seorang user, yakni menggunakan bahasa Inggris yang berterima secara umum.

Atas kenyataan inilah, detik ini kita banyak disajikan model-model exercise yang bisa langsung digunakan dalam komunikasi sehari-hari.

Teaching vocabulary di sisi lain, telah banyak mengalami perubahan seiring perubahan mindset dalam pengajaran grammar. Dahulu kosakata lebih banyak dihafal dan dipraktikan dengan menggunakan pola grammar deskriptif, sekarang bisa dengan mudah diaplikasikan dengan model-model komunikatif dan berterima secara umum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun