Mohon tunggu...
Kalistus Ristatum
Kalistus Ristatum Mohon Tunggu... Universitas Tanjungpura

Mengupload tugas Perekonomian Kalimantan Barat dan Perbatasan

Selanjutnya

Tutup

Trip

Sarawak, Kuching saksi kehangatan keluarga Firmus Isa Putra

11 Maret 2025   22:57 Diperbarui: 11 Maret 2025   22:57 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Firmus Is Putra merupakan seorang Bapak berusia 28 tahun sekaligus kepala keluarga untuk istri dan anak perempuannya yang berusia 3 tahun. Isa bersama keluarganya tinggal di Kecamatan Beduai, Kabupaten Sanggau, tepatnya di Desa Muara Ilai. Berpendidikan SMA Sederajat sebagai pendidikan terakhir yang ditamatkan. Walaupun hanya sampai tingkat SMA Sederajat, Isa berhasil memiliki usahanya sendiri dibidang perCoffeeShopan, usahanya ini baru berjalan selama 8 bulan yang lalu dengan nama brand "Enjoy Coffee". Selain itu, Isa juga mempunyai pengalaman kerja dipengepulan kelapa sawit yang disebut "RAM" milik orang tuanya, Isa berposisi sebagai Mandor.

Dalam periode tahun 2024-2025, kunjungan Isa terakhir ke Sarawak adalah pada tanggal 24 januari 2025 hingga 26 Januari 2025. Isa berkunjung bersama keluarganya yang terdiri dari enam orang, termasuk istri dan anak perempuanya. Selama berkunjung Isa dan kerluarganya menggunakan mobil pribadi, "Kami menggunakan mobil pribadi agar lebih leluasa dalam berpergian. Dengan mobil pribadi, kami dapat berhenti kapan saja, dimana saja tanpa perlu mempertimbangkan hal-hal lain dan menjelajahi tempat-tempat yang akan kami kunjungi sesuai dengan rencana kunjungan selama kami berkunjung," katanya. Isa dan keluarganya melintasi PLBN Entikong, jalur utama menuju Sarawak, dengan alasan bahwa PLBN Entikong merupakan yang terdekat dari kediamannya. Namun selama perjalanan menuju PLBN Entikong, mereka menjumpai beberapa tempat yang berpotensi terjadi banjir di Beduai, untungnya mereka masih bisa melintasi tempat-tempat tersebut tanpa adanya masalah dan melanjutkan perjalanannya menuju PLBN Entikong. "Kondisi di PLBN tidak terlalu ramai, proses di PLBN berjalan lancar. Kami sudah mempersiapkan semua berkas dengan baik." Katanya. Saat melintasi jalan menuju kuching, Isa dan keluarganya merasakan suasana yang berbeda dari sebelumnya perjalanan mereka menuju PLBN Entikong. "Kami sangat menikmati perjalanan dengan pemandangannya yang sangat menyejukan. Sarawak sangat bersih dan teratur." Katanya.

Perhentian pertama Isa dan keluarganya adalah LePapa yang berada dikota Serian. Mereka berkunjung untuk makan siang difoodcourt LePapa dan berbelanja kebutuhan selama hari berkunjung, seperti alat mandi, kebutuhan anak perempuannya, dan lain-lain. "Kami selalu mampir di LePapa untuk singgah makan, tempat ini sangat worth it karena makanannya yang beragam dan harganya yang sangat ramah dikantong tidak membuat kantong bolong" Katanya. Setelah selesai mengunjungi LePapa, Isa dan keluarga melanjutkan perjalanan menuju kota Kuching dengan waktu tempuh kira-kira 1 jam lebih. Sesampainya di Kuching, Isa dan keluarganya memilih untuk menginap di Homestay Peter. "Kami selain mau menikmati kota Kuching yang indah dan nyaman, juga ingin merasakan bagaimana rasanya hidup ditempat baru," ungkap Isa. Homestay tersebut dilengkapi dengan fasilitas yang memadai, sehingga mereka merasa betah selama berada disana dan tidak kesulitan untuk berpergian ketempat yang ingin dikunjungi karena terletak dipusat kota.

Selama 3 hari 2 malam, Isa dan keluarganya menjelajahi berbagai tempat menarik. Mereka berkunjung ke Celonese restorant otentik kuliner Indian untuk makan siang bersama. Celonese merupakan restorant yang berowner Orang India asli, hingga semua karyawannya juga berasal dari India itu sebabnya mengapa restorant ini terbilang otentik. Di Celonese mereka memesan roti cane mozzarella yang sangat otentik, nasi kandar kambing dan kare kambinng. Mereka juga mengunjungi food court Top 100 yang tempatnya berada dipinggir jalan dekat homestay untuk makan malam dihari pertama berkujung dan Top Spot untuk makan malam dihari berikutnya, tempat makan live seafood yang sangat popular dikalangan turist dengan pemandangan langit malam yang penuh bintang karena tempat makan ini berkonsep outdoor. Tempat-tempat ini merupakan lokasi popular yang direkomendasikan untuk mencicipi kuliner yang ada di Sarawak Kuhcing. "Makanan disini enak, dan makanan halal mudah didapati. Tempat-tempat yang kami kunjungi terbukti popular karena banyak sekali touris yang berkunjung. Kami mencoba berbagai hidangan, dari yang tradisional Sarawak hingga modern." Ujar Isa. Dia menambahkan bahwa makanan seperti laksa Sarawak, mee kolo, makanan non halal dan nasi lemak menjadi favorit keluarga mereka. "Kami bahkan sering kembali ke tempat yang sama untuk menikmati makanan yang enak setiap kali kami berkunjung ke Kuching" Katanya.

Mereka juga menghabiskan waktu di Tasik Biru untuk bersantai. "Disana sangat asri dan menyejukan, ditambah pemandangan danau yang begitu biru, banyak ikan-ikan yang berenang bebas, hingga suasananya yang membuat hati tentram. Tasik biru benar-benar tempat yang tidak boleh dilewatkan ketika berkunjung ke Kuching" katanya. Tidak lupa Isa dan keluarganya mengunjungi Waterfront Cruise untuk berburu sunset. "Pemandangan di waterfront sangat indah, terutama saat matahari terbenam. Kami bisa duduk santai sambil menikmati angin sepoi-sepoi dan penampilan yang disajikan diatas kapal," kata Isa. Selain wisata cruise rivernya, waterfront juga menyajikan kursi-kursi dipinggiran sungai, "Kami duduk disana sambil menikmati waktu bersantai Bersama" kayanya. Keluarganya sangat menikmati momen tersebut, dimana mereka bisa berinteraksi dan bercengkerama satu sama lain. "Bagi saya, momen seperti ini sangat berharga dan langka. Kami bisa berbagi hal-hal seru, yang tentunya mempererat hubungan keluarga kami," ungkapnya. Selama kunjungan, mereka tidak hanya fokus pada wisata kuliner, tetapi juga mengeksplorasi objek-objek wisata menarik. Mereka mengunjungi Pantai Damai, Kampung Budaya Sentubong, dan Museum Kuching. "Setiap tempat yang kami kunjungi memiliki keunikan tersendiri. Di Kampung Budaya, kami belajar banyak tentang budaya dan tradisi masyarakat setempat," tambah Isa. Ia merasa sangat senang bisa mengajak keluarganya menjelajahi tempat-tempat tersebut dan memberikan pengalaman baru bagi keluarganya.

Salah satu momen paling berkesan bagi Isa adalah saat mereka berkumpul ditepi waterfront, menikmati suasana yang tenang sambil bercengkerama. "Kami tertawa, berbagi cerita, dan menikmati suasana. Itu adalah momen yang membuat kami semakin dekat sebagai keluarga," ungkapnya. Isa percaya bahwa perjalanan ini tidak hanya memberikan pengalaman baru, tetapi juga mempererat hubungan dalam keluarganya. "Setiap perjalanan dan petualangan Bersama keluarga memberikan kesempatan untuk saling mengenal lebih dalam," tambahnya. "Sebagai kepala keluarga, saya merasa bertanggung jawab untuk menciptakan momen-momen berharga bagi anak-anak dan istri saya. Liburan seperti ini membantu kami mengurangi stres dan menikmati kebersamaan," ujarnya. Ia percaya bahwa waktu yang dihabiskan bersama keluarga akan selalu menjadi investasi yang berharga dalam kehidupan mereka. Kuching, menurut Isa, adalah tempat yang menyenangkan untuk bersantai dan mengurangi stres. "Lingkungannya bersih, bangunannya bagus dan tertata rapi, lalu kulinernya yang juga sangat  beragam. Kami merasa nyaman dan betah berada disini," ungkapnya.

Setelah 3 hari 2 malam kunjungan yang mengesankan, Isa dan keluarganya kembali kerumah dengan hati yang bahagia. "Kami pulang dengan banyak kenangan indah dan pengalaman baru. Saya berharap bisa kembali ke Sarawak lagi dikesempatan berikutnya," tutupnya. Kisah Firmus Isa Putra memberikan inspirasi bagi kita semua untuk menjadikan liburan sebagai momen penting dalam kehidupan, dimana kita dapat belajar, beradaptasi, dan menikmati kebersamaan dengan orang-orang tercinta. Perjalanan ini bukan hanya sekadar pelarian dari rutinitas, tetapi juga sebuah kesempatan untuk mempererat tali kasih dalam keluarga dan menjalin hubungan yang lebih erat.

Dalam hal pengeluaran, Isa telah merencanakan anggaran dengan baik. Ia menjelaskan bahwa perencanaan keuangan yang matang sangat penting untuk menikmati liburan. Rincian pengeluaran selama kunjungan mereka meliputi Rp 500.000 untuk bahan bakar, Rp 3.000.000 untuk makanan dan minuman, Rp 750.000 untuk penginapan selama 2 malam, dan Rp 700.000 untuk belanja oleh-oleh. "Kami berusaha untuk mengatur keuangan dengan baik agar bisa menikmati liburan dengan rasa nyaman," Katanya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun