Mohon tunggu...
Kaldera Fantasi
Kaldera Fantasi Mohon Tunggu... -

Pecinta dunia fiksi fantasi. Komunitas pecinta fiksi fantasi. Hadir pula di www.facebook.com/groups/kalfa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Padat Merayap di Gelar Jepang UI

14 Juli 2012   14:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:57 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Apa yang terlintas di benak Anda ketika mendengar kata Jepang? Jika pertanyaan tersebut diujarkan pada orang Indonesia yang mengalami perlintasan waktu dengan pendudukan Jepang di Indonesia pada tahun 1942-1945 maka kata Jepang akan dapat terkoneksi dengan romusha, kempeitai, katana, atau kekejaman yang dilakukan tentaranya. Namun bila pertanyaan tersebut didaratkan pada generasi sekarang ini, rasa-rasanya jawaban positif akan keluar terkait dengan Jepang. Shifting pandangan tersebut tak terlepas dengan kebijakan dari Kaisar Showa. Pada periode 1945 hingga 1980-an atau zaman Showa, Jepang telah membangun kembali negaranya dan berkembang pesat menjadi salah satu negara yang maju di dunia baik secara ekonomi maupun teknologi. Kaisar Showa saat itu memutuskan untuk mengadopsi penuh budaya konsumsi sebagaimana yang ada di Amerika. Jepang pun mengalami kemajuan yang pesat pada periode tersebut. Mereka mampu mengekspor produk-produk teknologi seperti alat elektronik dan kendaraan ke berbagai pelosok dunia. Bersamaan dengan itulah kemudian budaya visual Jepang merembes masuk bersama dengan produk-produk yang diekspor (Concept, Edisi September 2011, hlm. 78).

Bukti nyata dari budaya visual Jepang yang telah menyebar ke berbagai penjuru dunia ialah dengan sejumlah event yang memberikan ruang bagi ranah fantasi dari Jepang. Salah satunya adalah Gelar Jepang UI. Gelar Jepang UI sendiri boleh dibilang termasuk event yang mewadahi kegemaran terhadap segala hal yang terkait dengan produk fantasi Jepang. Gelar Jepang UI pertama kali digelar pada tahun 1994. Gelar Jepang UI merupakan upaya untuk memperkenalkan kebudayaan Jepang kepada masyarakat umum. Sudah delapan belas tahun acara ini mewadahi kegiatan apresiasi kebudayaan Jepang serta aktualisasi diri bagi komunitas peminat kebudayaan Jepang melalui berbagai bentuk kreativitas. Pada Gelar Jepang 2012 mengangkat ‘Teknologi Ramah Lingkungan’ sebagai tema tahun ini. Untuk itu kali ini diusung tagline “Embrace The Future, Embrace The Nature” (menyongsong masa depan ramah lingkungan). Pada gelaran kali ini sekaligus mengajak pengunjung untuk terlibat secara interaktif dalam acara Gelar Jepang UI dan belajar pada semangat orang Jepang untuk membuat teknologi ramah lingkungan yang tercermin dalam acara-acara yang diadakan.

Tag line yang diusung pada Gelar Jepang UI tahun 2012 ini tidak sekedar slogan bisu, melainkan terlihat dalam etalase produk inovasi yang dipamerkan. Terdapat sejumlah karya dari hasil daur ulang ketika awal memasuki area Pusat Studi Jepang yang menjadi tempat perhelatan. Disamping itu panitia juga melakukan operasi semut untuk meringkus segala bentuk sampah yang dengan sembarangan ditelantarkan oleh sejumlah pengunjung. Tempat sampah organik pun ditempatkan di sejumlah titik.

Gelar Jepang UI 2012 sendiri ramai meriah. Terdapat beragam stand dan spot yang menarik. Mulai dari merchandise costplayer, stand kizaru (kaus bergenre anime), stand makanan-makanan Jepang, spot menangkap ikan dengan menggunakan saringan kertas, stand kaligrafi nama, dan sebagainya. Purna rupa stand ini memberikan pilihan dan menggambarkan bagaimana kebudayaan yang terejawantahkan. Mulai dari fashion, makanan, permainan, seni, terimplementasikan dari jejeran stand yang berada di Gelar Jepang UI 2012. Jika Anda penasaran dengan rasa dorayaki yang pastinya telah amat massif dipromosikan oleh Doraemon, maka Anda akan dapat menemuinya. Sedangkan bagi yang ingin mencicipi aneka ragam olahan sea food dapat mencoba takoichi. Saya sendiri telah mencoba dorayaki di paruh kesempatan acara PopCon Asia, maka pada kesempatan Gelar Jepang UI, saya mencoba olahan sea food yang disajikan takoichi.

Gelar Jepang UI 2012 menyajikan narasi costplay. Sepanjang mata memandang Anda akan menemui orang-orang yang menggunakan kostum costplay. Tentunya event Gelar Jepang merupakan momentum yang tepat untuk ber-costplay-costplay ria. Ada yang memerankan karakter di anime Naruto, Bleach, dan sebagainya. Costplay sendiri merupakan magnet yang memberikan gimmick pada perhelatan acara fantasi. Seperti acara PopCon Asia yang saya ikuti pada hari Sabtu dan Ahad tanggal 30 Juni dan 1 Juli 2012. Pada hari Ahad 1 Juli 2012 relatif sepi mereka yang berperan sebagai costplayer. Jauh menurun dibandingkan hari Sabtunya. Hal tersebut menyebabkan atmosfer fantasi mengalami penyusutan yang tajam.

Gelar Jepang UI 2012 pada hari Sabtu 14 Juli 2012 memperlombakan lomba karaoke. Bertempat di auditorium PSJ, lomba ini padat oleh pengunjung. Peserta lomba membawakan satu lagu untuk kemudian dinilai oleh dewan juri yang terdiri dari 3 orang. Adapun di layar terdapat lirik dari lagu yang dinyanyikan. Layar tersebut hanya bisa dilihat oleh penonton. Sedangkan peserta lomba tentu saja harus menyanyikannya dengan baik dan benar seperti kontestan adu suara.

Gelar Jepang UI 2012 yang bertempat di Pusat Studi Jepang UI dipadati oleh pengunjung. Luasnya PSJ dipadati oleh manusia sehingga untuk berlalu lalang kerap terjadi padat merayap. Area PSJ sendiri merupakan teritori yang eye catching dan menarik bagi yang suka dengan fotografi. Tak mengherankan PSJ kerap menjadi tempat shooting dari sejumlah FTV. Untuk perhelatan Gelar Jepang UI, PSJ telah dipercantik dengan nuansa Jepang. Mulai dari lampion warna-warni yang saling terhubung, bunga sakura yang terdapat di jembatan (dibuat dari bahan kertas). Bunga sakura yang terdapat di jembatan merupakan area favorit yang menjadi tempat pemotretan dari pengunjung. Sakura di kanan-kiri jembatan memberikan cita rasa Jepang yang kental.

Berangkat dari akar budaya visual yang kuat, Jepang mampu bangkit dari keterpurukan akibat kalah di Perang Dunia ke II. Dari pesakitan, Jepang mampu bangkit dan bersinar. Lewat komik dan animasi, Jepang kembali menguasai dunia lewat karakter hero dan kawaii (karakter dan desain imut asal Jepang). Indonesia yang tengah berada dalam G-20 sudah semestinya memikirkan ulang keunggulan apa yang dapat membuat bangsa ini dapat bersaing dalam kontestasi dunia. Kreativitas dan imajinasi menurut hemat saya dapat menjadi opsi yang dipilih untuk menggemilangkan Indonesia.

{fin}

Kalfa (Kaldera Fantasi) merupakan komunitas dengan titik fokus pada fiksi fantasi. Ada beberapa distrik yang kami coba jelajahi yakni: Buku-Film-Games-Japan/Anime-Komik.

Hadir juga di www.facebook.com/groups/kalfa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun