Â
Penulis: Shafiyyah KhairunisaÂ
 Kelas: 8 SMP Citra Alam
Sebenernya kenapa sih kita berkarya? Apa gunanya menggambar atau melukis, hasilnya juga cuman bisa buat dipandang. Hari-hari ini menggambar malah bikin aku kesel dan stress, semakin lama makin capek. Dan karya aku aja nggak bagus bagus banget, jadi buat apa repot-repot bikin gambar yang medioker? Udah gak seru juga. Kalian pernah ngerasa seperti itu kan? Aku yakin sebagian besar jika tidak semua seniman pernah merasakan hal yang mirip.
Menyedihkan ketika hobimu yang dulu begitu menyenangkan menjadi sesuatu yang berasa beban. Atau ketika kamu menyadari bahwa kamu sebenernya tidak sebagus itu dalam hal yang kau pikir kamu sudah kuasai. Kalau udah begitu, kita bisa makin termotivasi karena ingin menjadi lebih baik, namun bisa juga motivasi kita makin menurun. So, when does it stop being fun? Sejak kapan sesuatu ini tidak lagi menyenangkan?
Perfeksionisme
Menggambar memang sudah menjadi hobiku sejak TK-SD. Karyaku sih biasa-biasa aja buat anak seumuranku saat itu, aku bukan seorang prodigy tapi aku suka banget menggambar. Guru siswa mengenalku sebagai anak artsy yang kreatif dan aku mempertahankan identitas itu sampe sekarang. Banyak sekali waktu luang yang kuhabisi dengan menggambar saat itu, sekarang bahkan mau menggambar garis aja udah bikin mentok.
Waktu kita kecil kita mah hanya menggambar untuk seru-seruan, soal bagus atau tidak ya gak ada yang berharap gambaranmu bakal luar biasa. Karya-karya orang lain menjadi inspirasimu dan membuat kamu menjadi lebih semangat untuk menggambar. Tetapi disaat kamu mulai membandingkan karyamu dengan karya orang lain, kamu mulai sadar tentang karyamu sendiri. Menyadari kalau sebenarnya ada banyak sekali seniman yang jauh lebih bagus daripada kamu, dan bahwa masih ada banyak sekali hal yang kamu harus pelajari membuatmu kritikal tentang karyamu sendiri.
Hal yang paling mengesalkan itu adalah ketika hasil karyamu tidak bisa memenuhi ekspektasi. Perfeksionisme bisa menjadi alasan mengapa kita merasa stuck atau tidak ada motivasi dan membuat kita menunda-nunda. Kalian tahu tentang perfectionist paralysis tidak?
Perfectionist paralysis adalah keadaan dimana kita terasa mentok karena takut gagal. Maksudnya, kalian pernah kan mendapat ide untuk suatu karya, tapi ide itu tidak pernah dikembangkan karena kalian berpikir kalau kemampuan kalian itu belum cukup untuk memenuhi bayangan kalian? Atau ketika kalian membeli sketchbook baru dan takut untuk menggambar pada halaman pertama karena takut hasilnya akan jelek. Itu namanya perfectionist paralysis.