Mohon tunggu...
Kaka Rezma
Kaka Rezma Mohon Tunggu... Seniman - Selamat datang di Blog Kaka Rezma!! Update quotes Setiap hari! Dengan tema berbeda disetiap harinya. Menambah referensi anda dan membuat hari anda menemukan banyak topik yang menarik.

Perkataan dan pemikiran positifmu mampu mengubah hidup orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Menyedihkan Ditinggal Kekasih

27 Januari 2021   12:07 Diperbarui: 27 Januari 2021   12:17 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah kelamku

Satu minggu sebelum kematian kekasihku.
Ada rasa yang berbeda dari sebelumnya.
Aku melihat bunga indah didalam rumah, mungkinkah kekasihku berikan hadiah?
Angin terasa lebih dingin.
Seruling merdu dibawah pohon beringin.
Aku berfikir ini adalah hayalan dalam mimpi. Bukan nyata.
Mengapa suasana semakin menyayat? Lantunan Al-Qur'an dari ayat ke ayat.
Langkahku terang oleh cermin yang memantulkan sinar matahari. Perlahan kudekati, mulai kuhampiri.
Semakin terang saat kulihat, setelah apa yang terjadi padaku seperti sambaran kilat. Aku terbangun dari mimpi, air mata yang basahi pipi.
Foto hitam putih disudut ruangan, dan cincin dari kekasih sebagai bentuk ikatan. Rasa takut kembali teringat, campur resah dan keringat. Rumah jaman dahulu, type 90. Rumahku dan kekasihku. Seperti jenis motornya CB 100 itu ojek pribadiku.
Masih diselimuti kabut, pagi hari membuat rasa sedikit kalut.
Ada seorang wanita berjalan seperti penuh kesedihan. Menghampiri rumahku secara perlahan.
Kubuka pintu dan ia memelukku.
Saat takdir membawa kabar, membunuh alam sadarku.
Serentak hati ini retak, saat kulihat foto bukti kekasihku tergeletak.
Saat bisu menerpa, karena teriakku keras bersuara.
Hari penaburan bunga, membuatku sedikit menjadi gila. Hal aneh merasuki fikiran dan jiwa.
Sejenak, aku merasa tak bisa jalani hidup tanpa dia.
Kebahagiaan dulu kini terkubur luka, meski ditaburi indahnya bunga.
Dan ini adalah pemaafan terakhirku pada dunia, jika aku mengikuti langkahnya, tempatkanlah ragaku disisinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun