Mohon tunggu...
Keza Felice
Keza Felice Mohon Tunggu... Freelancer - Bloger and Content Writer

Content Writer✓Ghost Writer✓SEO Content✓kezafelice.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tentang Senyummu

23 Oktober 2018   18:59 Diperbarui: 23 Oktober 2018   18:58 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengapa harus kau hilangkan senyuman itu?
Bisakah kau kembalikan seperti sediakala
Ada luka yang tersimpan dalam hati ini
Ketika tak lagi kulihat lengkungan di bibirmu

Benarkah kau telah berubah?
Aku tak ingin mempercayai perasaanku
Tak juga ingin berpikir buruk tentangmu
Semua akan kuketahui pada saatnya tanpa harus menyudutkanmu

Hatiku pasti kan mampu menahan luapan emosi ini
Melupakan sebab perubahanmu yang tak lagi dekat denganku
Bukankah kau pernah bilang bahwa di sisiku adalah tempat ternyaman

Kemarilah, akan ada tempat persinggahan yang selamanya kusediakan untukmu
Bukankah rindu yang terpendam itu menyakitkan?
Mengapa tak kau katakan saja padaku

Tentang rindumu yang begitu kuharap
Juga tentang cintamu yang selalu kutunggu
Aku di sini menanti kehangatanmu kembali
Tak akan pernah kulelah tuk menunggu

Meski terkadang perih dan luka bercampur menjadi satu
Melukai hatiku dan melumpuhkan asaku
Tak apa jika aku harus menahan semua pilu
Kuyakin semua gundah ini hanya akan sementara

Kau akan hadir kembali bersama senyuman itu
Mengembalikan kehangatan cinta yang dulu pernah kau berikan padaku
Bukankah kisah manis yang dulu pernah kau inginkan dapat terwujud
Ketika kau kembalikan senyuman itu bersamaku

Saat semua rindu yang tersimpan kau sampaikan
Tersenyumlah, jangan kau sia-siakan karunia Tuhan yang terindah
Bagaimana jika kau tak mendapatkan alasan tuk mengembalikan senyuman itu lagi?

Bukankah rasanya akan menyakitkan?
Kembalilah, kembalikan senyuman yang selalu kunantikan.

-Kaiza.231018-

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun