Mohon tunggu...
Kahfi
Kahfi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat wacana sosial, politik, agama, pendidikan, dan budaya

Manusia bebas yang terus belajar dalam kondisi apapun, Jangan biarkan budaya menjiplak ditengah ekonomi yang retak.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Anak Ketentuan Sang Pencipta

28 Agustus 2021   22:59 Diperbarui: 28 Agustus 2021   23:03 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
rejeki tak terhingga dikaruniakan 2 orang putra

Sementara, jawaban atas tudingan manusia tentang maryam sebagai simpanan dan pelaku zina. Atas izin Allah SWT Nabi Isa yang masih bayi dapat berbicara sebagaimana Allah SWT berfirman : 

"Sesungguhnya aku ini hamba Allah, dia memberiku Al-kitab (Injil) dan dia menjadikan aku seorang Nabi, dan dia menjadikan aku seorang yang berkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup, dan berbakti kepada ibuku, dan dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku meninggal dan pada hari aku di bangkitkan hidup kembali, ". (QS Maryam: 30-33).

Belum lagi kisah nabi Ibrahim dan Siti Hajar yang harus mengorbankan anak demi taat kepada Allah SWT, sementara anak itu adalah anak yang sudah lama ia nantikan bersama istri pertama sarah yang tak kunjung diberikan hingga usia sudah beranjak tua. Dalam usia yang sudah tidak lagi muda Allah SWT memberikan anak kepada Nabi Ibrahim dan Siti Hajar yaitu Nabi Ismail alaihi salam. Atas ujian ini selanjutnya umat muslim mengenal ibadah qurban.

"Maka tatkala anak itu (Ismail) sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata, 'Hai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu, maka pikirkanlah apa pendapatmu'. Ia (Ismail) menjawab, 'Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu. Insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar." (As Shaaffaat: 102).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun