Mohon tunggu...
Kahfi
Kahfi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat wacana sosial, politik, agama, pendidikan, dan budaya

Manusia bebas yang terus belajar dalam kondisi apapun, Jangan biarkan budaya menjiplak ditengah ekonomi yang retak.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ingatan dan Orba Jilid II

22 Agustus 2021   19:56 Diperbarui: 22 Agustus 2021   19:56 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orde baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto di Indonesia. Orde baru terbentuk menggantikan orde lama yang merujuk kepada era pemerintahan Soekarno. Lahirnya Orde Baru diawali dengan dikeluarkannya Surat Perintah 11 Maret 1966. Orde Baru berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998. Dalam jangka waktu tersebut, ekonomi dan pembangunan Indonesia berkembang pesat meskipun hal ini terjadi bersamaan dengan praktik korupsi yang merajalela sehingga tidak merata sampai dipelosok desa.

Beberapa ciri pokok rezim orde baru antara lain, Pemerintahan yang diktator tetapi aman dan damai, Tindak korupsi merajalela, Tidak ada kebebasan berpendapat, Pancasila terkesan menjadi ideologi tertutup, Pertumbuhan ekonomi yang berkembang pesat, Ikut sertanya militer dalam pemerintahan, Adanya kesenjangan sosial yang mencolok antara orang kaya dan orang miskin.

Dari uraian diatas terbesit bayangan akan terbentuknya orde baru jilid II yang sedang dipersiapkan oleh pemerintah rezim "Indonesia Maju" yang berlatar belakang sipil. Bila demikian, ini akan menjadi sejarah baru Indonesia bahwa pemimpin negeri ini tidak pernah menghargai pengorbanan yang telah dilakukan untuk meruntuhkan orba, dimana itu adalah sia-sia belaka.

Selain itu, founding father bangsa ini pernah berpesan "jangan sekali-kali melupakan sejarah, karena bangsa yang besar adalah bangsa yang selalu ingat akan jasa dan pengorbanan para pahlawan". Sepertinya hal itu, sudah tidak menjadi pesan yang diingat oleh para pemimpin yang diberikan amanah oleh rakyat dari sabang sampai merauke. Wallahu A'lam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun