Mohon tunggu...
Ahmad Kafin azka
Ahmad Kafin azka Mohon Tunggu... Human Resources - Mahasiswa dan Santri

mahasiswa dan santri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Mogok Nulis! Jadilah Penulis yang Produktif

8 Agustus 2021   23:40 Diperbarui: 9 Agustus 2021   16:04 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun sayangnya, disekitar kita saat ini, amat sedikit sekali sebuah seminar atau pelatihan kepenulisan diadakan, sehingga ketika kita hendak mencetak kader-kader penulis itu sangat sulit. Terlebih oleh atasan, dunia kepenulisan tidak begitu diperhatikan. Sehingga jika kita memaksakan, butuh tenaga dan fikiran ekstra untuk merealisasikan hal tersebut.

Apalagi saat ini kita merupakan orang yang sedang terjebak pada kondisi disekitar orang-orang yang tidak suka menulis. Bagaimana tidak ? penulis sekelas Tere Liye berkunjung dan siap memberi kiat-kiat menulis saja orang-orang tersebut tidak tertarik. Sudah seyogyanya orang-orang tersebut (kalian juga sih) membaca tulisan ini sampai habis hehe.

Kembali lagi, mogok nulis itu tidak enak, meski pernah menjadi orang yang produktif dalam menulis tetap saja tidak enak. Sulit sekali rasanya untuk mengulangi kembali. Maka dari itu saya mulai sadar, menulis adalah hal yang harus tetap menjadi hobi dan terus ditekuni karena saya yakin saya cocok dengan hobi ini.

Selama mogok menulis, saya selalu mengingat-ingat apa motivasi saya untuk kembali menulis. Meski dalam beberapa bulan kemaren sempat mogok, akhirnya saya teringat kata-kata bapak Ngainun Na'im dalam bukunya The Power Of Writing "tulislah apa yang kamu rasakan" dan segeralah ingatan itu menjadi sebuah ide untuk kembali menulis, dan jadilah artikel ini, meski tidak begitu baik.

"Yang saya rasakan adalah apa yang saya alami saat ini, maka saya tuliskan itu" maksudnya, tidak ada alasan untuk tidak menulis, apapun yang sedang kita alami, rasakan, itu tuliskanlah. Contoh saja artikel ini, saya menuliskannya karena saya sudah lama tidak menulis, sehingga saya tuliskan saja apa yang selama ini saya rasakan saat mogok nulis.

Pada intinya, tujuan dari dituliskannya artikel ini, adalah supaya kalian tidak terjebak pada kondisi mogok seperti yang saya alami. Bisa jadi selamanya kalian tidak mau lagi ingin bisa menulis. Jika kalian merasa cerdas, baru saya persilahkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun