Mohon tunggu...
Ahmad Kafin azka
Ahmad Kafin azka Mohon Tunggu... Human Resources - Mahasiswa dan Santri

mahasiswa dan santri

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Sosmed Penyebab Turunnya Minat Karier

19 September 2019   10:44 Diperbarui: 19 September 2019   11:16 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tribunnews.com Tren Penggunaan Berubah, Saatnya Pintar Manfaatkan Peluang Sosmed ...

Menjadi orang kaya bahkan terkaya layaknya  pasangan Robert Budi dan Michael Hartono yang kekayaannya mencapai 508 triliun rupiah pertahun memang pantas mereka sandang, karena mereka memiliki banyak saham dan perusahaan seperti Bank Central Indonesia, perusahaan produsen rokok, Djarum, elektronik Polytron dan real estate. 

Hal tersebut memang sudah wajar, dengan pekerjaan yang jelas tentu pantaslah mereka menduduki julukan sebagai orang terkaya di Indonesia.

Namun apa jadinya bila menjadi orang kaya dengan pekerjaan yang hanya dengan santai saja seperti tak perlu mengeluarkan keringat sedikit pun bahkan malah mendapatkan bonus menjadi populer dimata banyak orang? 

Tentu saja banyak orang yang tertarik dengan pekerjaan seperti ini, terlebih bagi para pemuda yang sukanya malas-malasan. Ya, pekerjaan itu saat ini tengah menjadi tujuan banyak pemuda di Indonesia. Tak lain karena bukan hanya penghasilan saja yang menjanjikan, namun juga popularitas yang akan didapatkan.

Saat ini banyak orang lebih memilih menjadi terkenal ketimbang bekerja yang melelahkan,  membutuhkan waktu dan tenaga yang extra seperti menjadi dokter, polisi dan sebagainya. 

Hal tersebut terjadi karena mereka terlalu menuruti perubahan tehnologi dan salah akan pemikiran mereka. Padahal hal itu akan membuat minimalnya minat karier pada generasi muda saat ini. 

Sampai pada suatu saat nanti akan terjadi ikhwal dimana dunia maya menjadi ajang mencari uang dan perlahan pasti akan meninggalkan dunia nyata (melebihi sekarang).

Saat masih kecil, anak-anak ditanya tentang apa cita-cita yang mereka harapkan untuk masa depan mereka nanti pasti akan lebih bangga bila mereka bisa menjawab seperti ingin menjadi TNI, polisi, dokter, astronot dan lain-lain. 

Tapi lihat sekarang, seakan cita-cita diwaktu kecil hanyalah sebuah harapan palsu yang tanpa ada tindak lanjut atau kesungguhan untuk mewujudkannya ketika menginjak dewasa, tak lain hal ini merupakan pengaruh dari perubahan tehnologi dan luputnya pemikiran.

Salah satu pekerjaan media sosial saat ini yang masih ngetren-ngetrennya yaitu sebagai Youtuber, yang mana kini telah ikut berkontestasi dalam dunia hiburan yang tak kalah dengan para selebritis. 

Pekerjaan seperti ini sangat banyak orang yang meminatinya, karena bila sukses dalam bidang ini bukan hanya uang saja yang didapatkan, namun juga popularitas layaknya para artis dan selegram didunia hiburan yang bisa didapat. Bukan hanya terkenal didunia maya, tapi juga di dunia nyata. T

awaran yang sangat menggiurkan dan amat sulit tuk dihindari bagi kebanyakan orang yang tengah malas bekerja dengan pekerjaan yang memeras tenaga.

Sebagai salah satu contoh saja orang yang sukses dengan bekerja sebagai Youtuber yakni Ria Ricis, yang sempat menjadi Youtuber dengan subscribers terbanyak dan penghasilan terbanyak pula. 

Dengan channel miliknya yang bernama Ricis official yang ia mulai sejak tahun 2016 sampai kini telah mendapatkan puluhan juta subscribers. Itupun tidak menutup kemungkinan bila makin hari akan semakin bertambah subcribersnya. 

Sungguh pencapaian sangat luar biasa bisa mendapatkan subscribers sebanyak itu, akan sangat sulitnya bagi orang yang bukan dari kalangan artis untuk mendapatkan subscribers sebanyak itu. Hal itu tentu sesuatu yang akan menentukan penghasilannya dari Youtuber ini.

Dengan jumlah follower yang telah mencapai lebih dari puluhan juta ini, Ria Ricis ini dari You tube saja telah mendapatkan honor sampai angka miliaran rupiah. 

Itu pun belum termasuk endorsment dan kontrak lainnya. Siapapun pasti akan geleng-geleng dengan honor yang didapatkan hanya dengan menjadi Youtuber seperti ini.

Dibandingkan dengan gaji yang terima oleh guru, yang pekerjaannya meski terkesan paling mulia dimata siapa pun,  tentu akan amat terpaut jauh. 

Zaman-zaman saat sekarang bukan lagi kebaikan-kebaikan yang ingin didapatkan dari pekerjaan mereka, mayoritas hanya mencari keuntungan dan kemudahan dari pekerjaan yang akan mereka tekuni. Tergantung dari prinsip dan ambisi dari masing-masing individu.

Tapi pemikiran yang salah oleh kebanyakan generasi muda kita ini akan mengakibatkan lemahnya minat dalam menekuni karier yang pernah mereka dambakan. 

Bagaimana tidak? Dengan diiming-imingi oleh salah seorang oknum melalui media sosial dengan tawaran yang tak kalah menggiurkan dibanding dengan pekerjaan atau profesi lainnya yang mendapatkan gaji lumayan besar seperti menjadi dokter.

Maka jangan kaget bila di masa yang akan datang saatnya di sekitar kita akan sedikit sekali orang bekerja dengan karier-karier yang ada.

Belum lagi beberapa tahun terakhir ada game yang mana dalam game tersebut seseorang bisa mendapatkan uang hanya dengan memainkannya. Yaitu game COC (clash of clans), dalam game ini seseorang menjual akunnya pada orang lain dengan harga ratusan bahkan jutaan rupiah. 

Terlebih Youtuber remaja bernama Justin yang turut menjadi salah satu pemain game legendaris yang saat ini sedang populer yakni Mobile Legends, Dengan channel-nya yang bernama Jess No Limit telah juga memiliki jutaan subscribers.

Tapi dibalik itu semua, mereka yang ingin sekali menjadi orang beruntung seperti layaknya Justin, mereka harusnya dapat berkontemplasi (merenungi) atas waktu berharga yang mereka gunakan itu amat banyak sekali yang terbuang sia-sia, tentu hal itu akan merugikan. 

Karena hanya segelintir orang saja yang beruntung bisa mendapatkan penghasilan jutaan rupiah itu. Lagi-lagi itu akibat dari salah pemikiran mereka yang lebih mengesampingkan ambisinya.

Kebanyakan anak sudah terpatri dengan hobi mereka di medsos secara otomatis mereka akan lupa dengan tujuan dan karier mereka.  Terlebih dengan berbagai tawaran pekerjaan santai dan menyenangkan di media sosial yang semakin membuat mereka akan lebih fokus dalam medsos ini. 

Maka disini saya ingin mengajak para generasi muda untuk lebih mencintai karier-karier yang telah mereka tekuni. Tapi tak masalah bila medsos menjadi pekerjaan sampingan saja. 

Sekali lagi, jangan sampai dengan adanya akses mudah mendapatkan uang melalui medsos menjadikan minimalnya minat karier pada generasi muda kita saat ini dan masa yang akan datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun