Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Pemotret

Penikmat tradisi kuliner berkuah kaldu khas Nusantara yang juga suka motret. Ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Mengenal Ayam Murung Panggang, "Superhero" Baru dari Kalimantan Selatan

6 Oktober 2025   14:17 Diperbarui: 6 Oktober 2025   17:30 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ayam Murung Panggang | prokal.co

Di tengah dominasi ayam ras dengan label impor, ada kabar baik datang dari Bumi Banjar, Kalimantan Selatan yang diam-diam memberi kejutan baru untuk dunia perunggasan nasional, setelah Ayam Murung Panggang resmi diakui dan ditetapkan sebagai rumpun atau galur ternak (unggul) Indonesia terbaru oleh pemerintah.

Setelah melalui proses yang ternyata tak mudah, dimulai dari usulan Disbunnak Kalimantan Selatan pada 2022 sebagai Sumber Daya Genetik Hewan (SDGH), melalui rapat dan observasi lapangan sepanjang 2023-2024 di kelompok tani Sumber Daya (Desa Murung Panggang) dan Sukadamai (Desa Sarang Burung) yang melibatkan tim dari BSIP (Badan Standardisasi Instrumen Pertanian) Kalsel, BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) dan Kementan.

Alhamdulillah, akhirnya melalui Keputusan Menteri Pertanian Nomor 643/Kpts./HK.150/M/08/2025, Ayam Murung Panggang diakui sebagai plasma nutfah unggulan Indonesia dari Kalimantan Selatan. 

Tentu saja, prestasi membanggakan ini semakin mengukuhkan kekayaan sumber daya genetik ternak Kalimantan Selatan, sekaligus tantangan pelestarian keanekaragaman hayati unggas dan ternak Indonesia, khususnya lagi Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU)  yang sebelumnya juga telah mencatatkan Itik Alabio (2011) dan Kerbau Rawa (2012) sebagai Galur ternak unggul Nusantara. 

Penyerahan Surat Keputusan (SK)Menteri Pertanian RI tersebut dilakukan pada puncak peringatan Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) ke-189 Tahun 2025 langsung oleh Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono kepada Kepala Dinas Pertanian Kabupaten HSU, M Haridi SP MP di Kompleks Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor pada Minggu (21/9/2025).

Ayam Murung Panggang memang bukan ayam sayur biasa! Tubuhnya yang cepat bongsor sekaligus rajin bertelur menjadikannya "superhero", harapan baru bagi  ketahanan pangan nasional, melengkapi 31 rumpun ayam lokal Indonesia sebelumnya!

Tidak lama lagi, ayam jenis ini pasti akan menjadi favorit banyak orang, mulai dari peternak, baik peternak untuk petelur maupun untuk pedaging, pedagang ayam, pedagang kuliner berbahan telur juga daging ayam dan tentunya para penikmat kuliner khas nusantara berbahan baku utama telur dan daging ayam juga, semisal Soto dan sop Banjar.

Ayam Murung Panggang di Kandang Sederhana | dispertanhsu/kanalkalimantan.com
Ayam Murung Panggang di Kandang Sederhana | dispertanhsu/kanalkalimantan.com

Menetas dari Eksperimen Sederhana

Kisah Ayam Murung Panggang dimulai dari Desa Murung Panggang, sebuah desa di Kecamatan Amuntai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, sejak dekade 70 sampai 90-an sebagai awal eksplorasi, setelah seorang peternak visioner bernama Surli (kini 65 tahun) bereksperimen di kandang belakang rumahnya.

Ide Pak Surli mengawinkan secara silang dua jenis ayam berbeda, ayam ras pedaging (mirip broiler) jantan dengan ayam kampung lokal atau ayam Bangkok kampung betina dan sebaliknya ini, berawal dari kegundahan sidin (beliau;Bahasa Banjar) yang merasa terlalu lama menunggu tujuh ekor ayam miliknya menjadi besar, sekitar delapan bulan. 

Hingga kemudian, sidin mencoba mengawinkan kedua ayam itu dengan cara "manual", harus dipegangi saat dikawinkan, karena keduanya tidak bisa kawin sendiri. "Mungkin karena badan ayam ras jauh lebih besar dibandingkan ayam kampung,” seperti diungkapkan sidin dalam beberapa wawancara dengan media.

.

Telur Ayam Murung Panggang dalam Wadah Pengeraman Buatan | dispertanhsu/kanalkalimantan.com
Telur Ayam Murung Panggang dalam Wadah Pengeraman Buatan | dispertanhsu/kanalkalimantan.com

Perlu  waktu sampai empat bulan untuk menunggu sampai akhirnya ayam peliharaan sidin bertelur plus sekitar 3 minggu untuk menetaskan pertama kali telur hasil pesilangan dari ayam jantan jenis ras dan ayam kampung betina yang ternyata menghasilkan anakan ayam yang kelak menjadi supserhero! Ayam hibrida yang kuat, berisi, dan adaptif dengan iklim tropis Kalimantan.

Bagaimana tidak? Ternyata anakan ayam berbulu hitam mengkilap itu cepat besar dan rajin bertelur, bahkan dalam tempo hanya tiga bulan sudah siap dipotong selayaknya ayam ras, tapi ada lagi yang tidak kalah menarik! Ternyata tekstur dan citarasa daging ayamnya beda dengan ayam ras, tapi lebih mirip ayam kampung. 

Sejak saat itu, ayam hasil kawin silang Pak Surli langsung menarik perhatian masyarakat sekitar yang tertarik membudidayakan Ayam Murung Panggang, sesuai nama desa tempat menetasnya ayam ini untuk pertama kali, meskipun kemudian ada juga yang menyebutnya Ayam Padang, Ayam Kaldu atau juga Ayam Balahan karena dagingnya yang kaya kaldu dan cocok dipanggang. 

Hingga akhirnya, populasi ayam ini meledak di seputaran Kabupaten HSU, terutama di kelompok ternak seperti Sumber Daya di Desa Murung Panggang dan Sukadamai di Desa Sarang Burung, Kecamatan Danau Panggang, masih di HSU. 

Hingga kini, ada sekitar 20 peternak aktif, termasuk pembibit, penetas dan pembesar yang memasarkan bibit DOC (Day Old Chick) atau ayam usia sehari, hingga ayam siap potong ke Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.

whatsapp-image-2025-09-22-at-12-13-39-68e36ce3ed641566d039f192.jpeg
whatsapp-image-2025-09-22-at-12-13-39-68e36ce3ed641566d039f192.jpeg

Ayam Murung Panggang di Kandang Sederhana | dispertanhsu/kanalkalimantan.com

Elegansi Ayam Kampung dan Berisi Seperti Ayam Ras

Ayam Murung Panggang yang secara morfologi mirip ayam kampung liar yang tangguh di iklim tropis, tapi dengan ukuran jumbo dengan postur tubuh yang tegap, dada lebar dengan kaki pendek kokoh layaknya ayam ras pedaging, merupakan ayam "dwiguna" atau dual purpose yang unggul sebagai ayam pedaging maupun sebagai petelur.

Secara visual, penampilan Ayam Murung panggang sangat memukau, bulu dominannya hitam pekat, berkilau seperti sutra di bawah sinar matahari, meskipun ada juga variasi putih bersih, cokelat kemerahan, atau campuran yang menyerupai corak alam yang menarik. Ayam Jantannya tampil gagah dengan jengger merah menyala dan tubuh berotot, sementara betina lebih ramping tapi tetap bertenaga.

Keungulan pertama Ayam Murung Panggang adalah pertumbuhan "kilat-nya" yang dalam 2-3 bulan saja, ayam ini sudah bisa mencapai bobot potong sekitar 1,2 kg sampai 1,5 kg, lebih cepat dari ayam kampung yang membutuhkan waktu lebih lama (3-4 bulan) untuk mencapai berat identik, tapi ini relatif lebih alami dari ayam ras (broiler) yang rata-rata memerlukan waktu hanya sekitar 1+ bulan.

Baca Juga Yuk! 

Berikutnya adalah produksi telurnya yang mencapai 200-280 butir/tahun/ekor dengan berat 50-60gr dan daya tetas yang menurut penelitian tim dari Univesitas Lambung Mangkurat mencapai 75% sejak berusia 22 minggu. Produktivitasnya ini 20-30% lebih tinggi dari ayam kampung standar pada umumnya. 

Sedangkan menurut penelitian tim dari UGM, bagian kuning telur yang pekat dan kaya nutrisi menunjukkan sifat fungsionalnya unggul untuk emulsi dan buih, cocok untuk industri makanan  dan ini relevan dengan kue tradisional Banjar seperti amparan tatak dan kawan-kawannya yang biasa "memakan telur" dala proses pembuatannya.


Dengan harga jual Rp80.000-100.000/kg daging dan Rp2.000-3.000/butir telur yang secara rata-rata lebih mahal dari ayam ras tapi relatif lebih murah dari ayam kampung, menjadikan Ayam Murung Panggang  bukan cuma lezat saja, tapi juga "emas" bagi perekonomian lokal. 

 Menariknya, pertumbuhan jumbo si seperhero ini ternyata mempunyai konversi pakan yang rendah (FCR 2,5-3), sehingga hemat biaya 20-30% dibandingkan pakan ayam ras dan ini ideal juga untuk peternak rumahan skala kecil.

Luar biasanya, Ayam Murung Panggang ini juga termasuk "Tahan Banting"! Gen kampungnya menjadikan ayam ini relatif kebal terhadap virus flu burung. Bahkan berdasarkan catatan dari Studi BRIN (2024), ketahanannya  mencapai 80% lebih tinggi dari ayam impor, dengan mortalitas rendah di musim hujan Kalsel.

Ini yang tidak boleh lupa dan terlewatkan! Tekstur dan citarasa daging ayam "superhero" ini berada di level premium, selayaknya daging ayam kampung yang padat, kenyal dan gurih, tapi lebih tebal dan berisi selayaknya daging ayam ras. Sedang, kandungan lemaknya yang rendah dan kaya protein, menjadikannya sangat cocok untuk bahan soto dan sop Banjar, termasuk untuk bahan kaldunya dan juga ayam panggang khas Banjar.


Dampak Ekonomi, Sosial dan Tantangan Strategis Masa Depan 

Sebagai rumpun baru, Ayam Murung Panggang terbukti mampu mendorong perekonomian Kabupaten Hulu Sungai Utara. Populasinya yang terus bertambah, tidak hanya mendukung swasembada unggas Kalsel saja, tapi juga berpotensi saingi ayam impor di pasar nasional, termasuk meningkatkan pendapatan peternak hingga 30% dan juga menciptakan lapangan kerja baru. 

Tantangan utama pelestarian si superhero ini adalah kontaminasi genetik dari silang liar dengan ayam ras yang bisa melemahkan ketahanan atau rasa. Solusinya memang harus ada pusat pembibitan yang terkontrol secara ketat di Hulu Sungai Utara, lengkap dengan sertifikasi indikasi geografis dan atau SDGH. 

Dengan dukungan pemerintah (Kementan), pelepasan bibit massal Ayam Murung Panggang secara nasional akan dilakukan pada 2026 yang rencananya juga dibarengi dengan festival kuliner HSU berbahan dasar daging ayam untuk promosi. Tidak hanya itu, Ayam yang berpotensi diekspor sebagai unggas organik tropis ini juga akan dijadikan sebagai ikon ekowisata, seperti tur kandang di Murung Panggang.

Memang, untuk pemasaran di level nasional apalagi internasional memerlukan branding yang lebih cerdas dan kuat, bisa juga sih dengan menambahkan tagline unik seperti "Ayam Borneo Super" atau mungkin pembaca ada ide lain? (BDJ61025)


Salam matan Kota 1000 Sungai,
Banjarmasin nan Bungas!


Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN
Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun