Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Pemotret

Penikmat tradisi kuliner berkuah kaldu khas Nusantara yang juga suka motret. Ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Usaha Sendiri Itu Keren, Rame-rame Memang Asyik! Apalagi?

29 Juni 2025   22:01 Diperbarui: 29 Juni 2025   22:01 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Usaha Jualan Kue |  @istanawadai

Saya mengenal dunia bisnis atau usaha untuk pertama kalinya saat kuliah dan sepertinya memang termasuk telat sih, sekitar semester ke-5 atau di tahun ketiga kuliah.

Trigger-nya unik, pertama karena tanggungan SKS saya saat itu sudah mulai menipis alias tinggal sedikit saja, hingga saya sudah mulai kebanyakan bengong di kosan setiap harinya kalau lagi nggak "main" ke radio dan studio musik sama teman-teman seperjuangan.

Sedangkan trigger keduanya lebih unik dan mungkin juga langka kali ya! Kebetulan bank swasta tempat saya nabung duit hasil "ngamen" di panggung dan "ngoceh" di studio sehari-harinya, tiba-tiba dilikuidasi oleh BI.

Beruntungnya, uang tabungan saya aman sih, karena dijamin oleh pemerintah dan untuk mengambilnya harus membuka rekening di salah satu Bank yang ditunjuk oleh BI, full sesuai catatan rekening tanpa ada potongan apapun.

Cuma, sayanya saja sih yang agak parno! Karena gelombang likuidasi bank yang nggak sehat, naga-naganya saat itu akan terus berlanjut seiring krisis ekonomi di akhir 90-an yang sepertinya juga tidak semudah membalikkan telapak tangan untuk memperbaiki dan mengembalikannya seperti semula.

Usaha Jualan Kue |  @istanawadai
Usaha Jualan Kue |  @istanawadai

Setelah uang tabungan berhasil saya cairkan, akhirnya saya membeli sepeda motor bekas untuk mobilisasi saya sehari-hari yang saat itu sedang bersiap-siap untuk menyusun skripsi dan sisa uangnya saya pakai untuk buka kafe pinggir jalan alias kafe trotoar yang saat itu sedang ngetrend! Kok bisa ya?

Untuk memulai usaha kafe ini, karena saya belum berpengalaman saya mengajak beberapa sahabat saya untuk joinan alias mendirikan usaha bersama-sama. Singkat cerita, Alhamdulillah, usaha kafe trotoar kami berjalan lancar dan memberikan kontribusi finansial lumayan besar untuk ukuran kami anak-anak kuliahan saat itu. 

Bahkan seandainya saat itu meminang anak gadis orang, sebenarnya kami bertiga mampu-mampu saja secara finasial, hanya saja masalahnya kita semua saat itu sedang jomlo semua he...he...he...! Tetapi, untuk bisa berada ditahapan itu, sudah pasti nggak semudah yang kita bayangkan sebelumnya!

Proses perjalanan untuk eksis sampai sekitar 2 tahunan, sampai akhirnya tutup karena kami sama-sama lulus kuliah, juga bukan pejalanan yang mudah dan mulus-mulus saja! Ada kalanya kita bengkerengan sampai hampir saja pukul-pukulan atau setidaknya yang paling sering adalah diem-dieman! Maklum kita berada di fase yang semuanya serba sama.

Usaha Jual Beli Barang Bekas alias Rombengan | @kaekaha
Usaha Jual Beli Barang Bekas alias Rombengan | @kaekaha

Berangkat dari pengalaman usaha rame-rame bertiga mengelola kafe trotoar, akhirnya saya juga mulai berani mencoba usaha sendiri yang berbasis art desain, yaitu membuat pesanan posklip  singkatan dari poster kliping, semacam poster custom yang berbahan dasar dari potongan-potongan gambar obyek yang didapat dari koran dan majalah bekas.

Posklip atau ada juga yang menyebutnya sebagai seni tatur alias tata teratur ini, cara membuatnya cukup mudah tapi memang memerlukan sense of art yang lumayan high end ya! 

Potongan-potongan gambar obyek, semisal Band Guns N' Roses, Tim Basket Chicago Bulls atau malah pebasket Michael Jordan yang saat itu sedang naik daunatau apa saja sesuai orderan, disusun dan ditempel sedemikian rupa, secantik mungkin  pada karton sesuai ukuran pesanan atau pada sampul buku tulis bahkan pada meja kerja yang finishingnya biasa ditutup kaca tebal. 

Dari solopreneur yang proses marketingnya hanya mengandalkan info dari mulut ke mulut ini, selain kepuasan batin atas karya-karya saya yang diapresiasi pelanggan dengan uang yang juga lumayan besar untuk ukuran saat itu, saya juga mendapatkan banyak ilmu bisnis secara otodidak.

Salah satu yang paling nempel di ingatan adalah fakta bahwa sejatinya tidak akan pernah ada usaha yang benar-benar dikelola sendirian saja. Pasti ada saja dalam perjalanannya, membutuhkan peran orang lain untuk menyempurnakan usaha kita. Termasuk seperti usaha solo saya membangun Posklip dan juga usaha-usaha saya selanjutnya setelah berkeluarga.

Usaha Transportasi | @kaekaha 
Usaha Transportasi | @kaekaha 

Terus kalau tetap dipaksa untuk memilih solopreneur atau bermitra?

Memutuskan apakah akan memulai bisnis sendiri sebagai solopreneur atau menjalin kemitraan dan kolaborasi adalah salah satu keputusan fundamental yang akan memengaruhi arah dan kesuksesan perjalanan usaha kita.

Pastinya, kedua jalur ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing dan pilihan terbaiknya bisa jadi sangat subyektif dan bergantung pada beberapa hal, seperti skala usaha, permodalan, tujuan, gaya kerja, jenis bisnis yang ingin dibangun dan lain-lainnya.

Untuk jalur solopreneur atau usaha sendiri, tentu saja kontrol penuh usaha ada pada kita sebagai pemilik, sehingga relatif minim konflik karena, untung rugi semua ditanggung sendiri, begitu juga fleksibilitas beban kerjanya yang secara faktual semuanya juga menjadi tanggung jawab penuh pemilik, mulai dari ide, pengembangan produk atau layanan, pemasaran, penjualan, hingga operasional harian.

Lalu bagaimana dengan usaha reme-rame? Usaha kemitraan atau kolaborasi, berarti kita bekerja sama dengan individu atau entitas lain untuk mencapai tujuan bisnis bersama. Ini bisa berupa kemitraan penuh dalam pendirian perusahaan, kolaborasi proyek per proyek, atau aliansi strategis.

Usaha Kerajinan Tangan | @kaekaha
Usaha Kerajinan Tangan | @kaekaha

Inti dari usaha rame-rame adalah semua kendali usaha termasuk keuntungan dan juga beban kerja, semuanya dibagi-bagi sesuai kesepakatan bersama. Tentu saja, hal ini sangat berpotensi memunculkan beragam konflik, pengambilan keputusan yang lambat dan lain-lainnya. Jadi gimana, mau usaha sendiri saja atau yang rame-rame?

Saran saya! Jika Anda merasa memiliki semua keterampilan, energi, dan modal yang dibutuhkan, serta menyukai kemandirian mutlak, jalur solopreneur bisa jadi pilihan yang sangat memuaskan. Namun, jika Anda menyadari ada celah dalam keahlian atau sumber daya Anda, mencari mitra atau kesempatan kolaborasi bisa menjadi katalisator kuat untuk pertumbuhan dan kesuksesan yang lebih besar.

Penting untuk melakukan penilaian diri yang jujur dan jika anda memilih kemitraan, pilihlah dengan bijak. Mitra yang tepat bisa menjadi aset tak ternilai, sedangkan mitra yang salah bisa menjadi beban besar. (BDJ29625)

Semoga Bermanfaat!


Salam matan Kota 1000 Sungai,
Banjarmasin nan Bungas! 

Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN
Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun