Mohon tunggu...
Kartika E.H.
Kartika E.H. Mohon Tunggu... Wiraswasta - 2020 Best in Citizen Journalism

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Tren Outfit Jersey Bola di Masjidil Haram, Makkah

10 April 2023   23:31 Diperbarui: 10 April 2023   23:34 1108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shalatul Lail di Halaman Masjidil Haram | @kaekaha

Islam Mengatur Outfit

Islam dengan segala kearifannya telah memberikan panduan hidup dan kehidupan yang begitu lengkap dan detail kepada seluruh umatnya sebagai pattern dalam menjalani fitrahnya sebagai hamba (hablum minallah) sekaligus sebagai makhluk (hablum minannas). 

Salah satu panduan penting dalam Islam yang akan selalu aktual di sepanjang jaman adalah terkait outfit atau pakaian, terutama outfit untuk aktifitas ibadah shalat.

"Adebayor" Berdoa di Masjidil Haram | @kaekaha

Aturan dalam Islam, outfit sehari-hari, termasuk untuk beribadah shalat yang dipakai oleh muslim dan muslimah harus memenuhi syarat dasar atau syarat minimal yaitu menutup aurat. Jika laki-laki menutup bagian badan antara pusar sampai lutut, sedangkan untuk perempuan adalah seluruh tubuh, kecuali wajah dan telapak tangan.

Baca Juga:  Menikmati Sahur bersama Rasulullah


Khusus untuk beribadah shalat, Islam juga menganjurkan umatnya untuk memakai "outfit terbaik" yang dimiliki. Anjuran ini bagian dari adab yang diajarkan Islam sebagai bentuk penghormatan kepada  Allah SWT.

Shalat Berjamaah di Masjidil Haram | @kaekaha
Shalat Berjamaah di Masjidil Haram | @kaekaha

Outfit Kasual di Arab Saudi

Dalam beberapa tahun terakhir, tersiar kabar bahwa "modernisasi" Arab Saudi telah banyak merubah wajah negeri petro dolar yang dulu begitu konservatif menjadi jauh lebih terbuka di segala bidang, tidak terkecuali dunia fashion, terutama di lingkaran anak-anak muda Arab Saudi yang sepertinya mulai terlihat terbiasa dan tidak canggung lagi untuk bergaya ala anak-anak muda pada umumnya.

Outfit kasual khas anak muda dengan segala pernak-perniknya, sekarang begitu mudah ditemukan di ruang-ruang publik, termasuk di tempat ibadah yang paling disakralkan sekalipun, seperti di dua masjid suci, Masjidil Haram di Makkah dan Masjidil Nabawi di Madinah.

"Ronaldinho" Berdoa di Masjidil Haram | @kaekaha

Jika anda berkesempatan menjadi tamunya Allah SWT, berkesempatan menikmati beribadah di kedua masjid peninggalan Rasulullah tersebut, sepertinya tidak akan sulit menemukan jamaah shalat berjamaah disana yang memakai outfit kasual, tidak lagi memakai gamis dan kafiyeh layaknya orang Arab yang kita kenal selama ini. Memang sih mungkin agak ganjil dilihatnya...

Baca Juga:  Merindu Ramadan, "Kurikulum Langit" Penuntun Fitrah Manusia

Uniknya, diantara outfit-outfit kasual jamaah tersebut, outfit Jersey pemain sepakbola ternama, baik level dunia maupun lokal liga Arab Saudi sepertinya menjadi yang paling unik, mudah dikenali dan sepertinya akan terus bertumbuh pemakainya.

"Torres" Shalat Berjamaah di Masjidil Haram | @kaekaha

Apalagi sekarang  sepakbola Arab Saudi sedang naik pamornya, sejak kedatangan salah satu pemain sepakbola terbaik dunia sepanjang sejarah, Christiano Ronaldo.

Seperti kita ketahui bersama, setelah resmi bergabung dengan klub sepakbola kaya dari Arab Saudi Al Nassr, fans Ronaldo dari seluruh dunia dan tentunya penggemar lokal Saudi yang tidak semuanya fans Al Nassr, langsung menyerbu merchandise resmi Ronaldo terutama Jersey atau kaos seragam bola klub barunya tersebut.

"Frank Lampard" di Masjidil Haram | @kaekaha

Tapi tunggu dulu! 

Kalau soal tren Jersey pemain bola yang dijadikan outfit untuk shalat berjamaah di Masjidil Haram dan Masjidil Nabawi, sebenarnya sudah ada jauh sebelum "modernisasi" Arab Saudi baru-baru ini, apalagi kedatangan Ronaldo untuk bergabung dengan "Raksasa" bola Arab Saudi, Al Nassr.

Karena satu dekade silam saat saya berkesempatan menjadi tamu Allah untuk pertama kalinya, saya sangat beruntung sempat mengabadikan beberapa momen unik jamaah shalat di dua masjid paling suci bagi umat Islam tersebut memakai Jersey pemain bola, baik level dunia maupun lokal Arab yang saat itu sedang on fire. 

"Mesut Ozil" di Masjidil Nabawi | @kaekaha

Kerennya, hampir semua bintang bola dunia dipakai jerseynya untuk shalat, sebut saja nama Mesut Ozil, Ronaldinho, Frank Lampard, Robinho, Fernando Torres, Cesc Fabregas, Steven Gerrard, Samir Nasri, Zlatan Ibrahimovic, Wesley Sneijder, Emanuel Adebayor, Andrea Pirlo, David Silva termasuk Lionel Messi dan juga bintang-bintang lokal seperti Yasser Al Qahtani, Emad, Al Fraidi, Emana dan lain-lainnya.

Itu artinya, sebelum gembar-gembor "modernisasi Arab Saudi", demam industri sepakbola sudah merambah dunia Arab, khususnya Arab Saudi yang saat itu sebenarnya masih dalam pengaruh budaya Islam konservatif yang begitu kuat, apalagi seperti yang kita ketahui dua kota suci ini tergolong forbidden city.

"Steven Gerrard" Selesai Shalat di Masjidil Haram | @kaekaha

Fakta ini jelas sesuatu yang luar biasa, mengingat konservatifnya Arab Saudi saat itu!  Karena kita semua memahami, memakai outfit yang banyak gambar apalagi tulisan besar di punggung seperti Jersey bola dianggap "mengganggu" jamaah shalat berjamaah yang ada di belakangnya! Tidak hanya itu, nama-nama bintang bola di punggung yang notabene bukan muslim juga dianggap sebagian ulama (Saudi Arabia) sebagai bentuk kecintaan berlebihan kepada makhluk dan ini jelas diharamkan.

Tapi itulah fakta outfit kekinian, khususnya anak-anak muda Arab Saudi dan sepertinya kita juga. Mereka tidak hanya memakainya ketika bermain bola atau berolahraga saja, tapi juga banyak yang memanfaatkannya sebagai outfit untuk shalat berjamaah 5 waktu, shalat taraweh, membaca Alquran, berdoa bahkan juga saat tawaf mengelilingi Kabah di masjidil Haram.

Baca Juga: Terpesona Desain Unik dan Nyentrik Masjid Bambu Kiram di Kalimantan Selatan

Dunia memang akan terus berputar, bergerak dan berubah, begitu juga dunia Arab, termasuk juga masyarakat di 2 kota suci Makkah dan Madinah. Semoga keterbukaan mereka menerima budaya dari luar tidak serta merta mengganggu keimanan dan proses ber-iman semua umat Islam kepada Allah SWT, serta tetap bisa menyelaraskan diri dengan tuntunan Islam dalam Alquran dan As Sunnah. Wallahu A'lam Bish-shawabi.

Semoga Bermanfaat!

Salam matan Kota 1000 Sungai,
Banjarmasin nan Bungas!

Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN
Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun