Mohon tunggu...
Kartika E.H.
Kartika E.H. Mohon Tunggu... Wiraswasta - 2020 Best in Citizen Journalism

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Celana Genderuwo

1 April 2021   22:16 Diperbarui: 1 April 2021   22:26 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Celana | lazada.co.id/shop/jagoan-fashion

Ritual minggu pagi kami, para jomlo yang tinggal di mess staff tetap tidak berubah. Pak Sin, manajer gudang yang masih betah membujang di usianya yang menjelang kepala empat itu tetap saja suka main-main dengan burungnya yang katanya berharga puluhan juta rupiah. Alamaaaaak burung apaan Pak, harganya segitu?

Beda lagi dengan Pak Amin supervisor departemen laminasi, duda beranak satu yang paling jago melukis diantara kami, terutama spesialisasinya melukis wanita-wanita berwajah oriental idamannya dalam keadaan bugil! Sepagi itu juga sudah memegang pensilnya untuk membuat sketsa bodi cewek oriental idaman terbarunya yang konon dikenalnya baru kemarin sore di salah satu sudut mall di perempatan jalan Pahlawan.

Baca Juga: Rezeki Anak Saleh | Uang 100 Juta Dalam Plastik di Tempat Sampah                        

Sedangkan Mbah Kadri, sesepuh sekaligus kepala suku kami di mess, minggu pagi merupakan quality time untuk memanjakan hobinya berburu. Tapi maaf, beliau bukan pemburu binatang-binatang liar  di hutan seperti umumnya, tapi pemburu sayur-sayuran hijau di kebun-kebun petani yang menurut beliau harganya pasti jauh lebih murah dengan fisik yang masih segar, bila dibandingkan dengan di pasar. 

Beliau ini paling tidak bisa makan tanpa sayur-sayuran kawan. Tapi hayooooo ... jangan bandingkan beliau dengan kambing lho ya....!

Untuk Pak Lilik, supervsior QA kelahiran Kota Subang Jawa Barat, tapi justeru mengaku aseli Malang ini juga tidak kalah unik, meskipun sudah lama lulus kuliah, bahkan juga mengaku kalau teman-temannya sudah banyak yang jadi dosen di almamaternya, mantan aktifis 98 yang ikut melengserkan Pak Harto ini sampai sekarang masih saja aktif di kampus almamaternya di statistika, ITS  alias Institut Teknologi Surabaya. 

Baru beberapa menit yang lalu dia datang dari malam mingguan di kampus, kumpul dengan para yunior penerusnya! Habis ini, biasanya dia kan tidur entah sampai kapan ...

Sedangkan aku sendiri, setelah pagi-pagi tadi ngisi absensi mingguan, menelpon "yayang" yang tinggal nun jauh di Kota 1000 Sungai lewat wartel di depan pabrik, biasanya "ngganggu" Mbok Mi yang menyiapkan sarapan kami di dapur. Dari beliaulah aku mengenal seluk beluk aktifitas memasak didapur, termasuk mengajari saya pertama kali cara memasang regulator gas yang aman, termasuk jika karet pengaman sudah aus. 

Selanjutnya, biasanya akulah orang pertama yang akan menikmati semua masakan Mbok Mie, baik pagi, siang maupun sore! Tapi aneh, Minggu pagi ini kenapa Mbok Mie tidak ada di dapur. Ketika ku ketok pintu kamarnya, eeeeeeh pintunya malah langsung terbuka sendiri dan Mbok Mi juga tidak ada didalamnya. Kemana Mbok Mi?

Baca Juga: Om Sasih…….. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun