Mohon tunggu...
Kartika E.H.
Kartika E.H. Mohon Tunggu... Wiraswasta - 2020 Best in Citizen Journalism

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Musik 90s, Puncak Kreativitas dan Keragaman Musik Indonesia

9 Januari 2021   21:45 Diperbarui: 9 Januari 2021   21:59 2253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kaset Band Era 90-an | @kaekaha

Di jalur musik Pop, untuk format band musik 90s punya Kahitna, Java Jive, KLa Project dan untuk format duo sampai kwartet yang biasanya grup vokal, musik 90s punya, duo/duet Anang-Kris Dayanti, Indra Lesama-Sophia Latjuba, Fatur-Nadila, untuk trio sampai kwartet ada Trio Libels, Lingua, AB Three, Cool Colors, Elfas Singers, Coboy, ME dan tentunya Padhayangan Project, cikal bakal P Project yang sukses memperkenalkan musik parodi di Indonesia.

Baca Juga :  Belahan Jiwaku, Apa Kabarmu?                        

Untuk musik Rap dan Hip Hop, Musik 90s tentu tidak akan bisa melupakan fenomenalnya lagu Kuingin Kembali dan Bebas-nya Iwa K yang berhasil memperkenalkan musik rap di Indonesia, sekaligus melambungkan namanya sebagai rapper Indonesia.  Begitu juga dengan Denada melalui lagunya Kujelang Hari dan Sambutlah yang rilis tahun 1997, serta  grup hip hop Neo dengan lagu 'Borju' dan Sweet Martabak lewat lagu 'Cewek Matre' dan 'Tididit'. Ada yang masih ingat lagunya?



Untuk solois di genre Pop/Rock di era '90-an, ada nama Krisdayanti, Tiiti DJ, dan Ruth Sahanaya Atiek CB, Nicky Astria, Anggun C. Sasmi, Nike Ardilla, (alm) Poppy Mercury dll. Sedangkan untuk prianya ada sang legenda Iwan Fals, Ikang Fawzi, Ahmad Albar, (alm) Hari Mukti, Mus Mujiono, Hengky Supit, Nugie, Katon Bagaskara, Anang Hermansyah dan di penghujung tahun muncul (alm) Glenn Fredly.

Di era musik 90s juga eksis lagu dangdut dan turunannya genre pop dangdut, yaitu genre dangdut yang teknik bernyanyi tidak lagi memakai cengkok ala dangdut yang pakemnya khas dan paten, tapi lebih dekat ke ala lagu pop yang cenderung soft dan fresh, begitu juga warna musiknya. 

Baca Juga :  Membedah 150 Lagu Indonesia Terbaik Sepanjang Masa (2)

Jika musik dangdut konvensional masih digawangi para senior seperti Rhoma Irama dengan Soneta-nya, Mansyur S, Meggy Z, Hamdan ATT, Yus Yunus, Elvy Sukaesih dll, maka untuk musik pop dangdut yang lebih fresh juga digawangi penyanyi muka baru yang saat itu juga tak kalah fresh-nya seperti Lavenia, Yeni Eria S, Merry Andani, Nini Carlina, Milla Rosa, Helvy Maryand  dll. Salah satu lagu yang sangat populer saat itu antara lain ada lagu Cinta lahir batin, Dinding pemisah, Cintaku terbagi dua, Gantengnya Pacarku, MAS Joko dll. Ada yang kamu suka?


Untuk lagu atau musik daerah, tahun 90-an juga ditandai lahirnya musik campursari (crossover), yaitu perkawinan antara ensemble gamelan dengan instrumen musik standart band dari barat yang diramu sekaligus dipopulerkan pertama kali oleh seniman musik tradisional Jawa, Manthous mulai awal 90-an yang kelak juga melejitkan nama Didi Kempot, The Godfather of Brokenheart.

Meskipun perkembangan campursari banyak dikritik oleh para pendukung kemurnian musik tradisi Jawa, diakui atau tidak, secara faktual kelahiran genre campursari telah berhasil merevitalisasi kembali eksistensi musik tradisional Jawa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun