Mohon tunggu...
Kartika E.H.
Kartika E.H. Mohon Tunggu... Wiraswasta - 2020 Best in Citizen Journalism

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Sensasi Keliling Kota Garut dengan Si Imut "Sonagar"

20 November 2019   11:08 Diperbarui: 20 November 2019   11:09 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Wilujeng Sumping!

Setelah makan siang dengan konsep oudoor di lantai dua bagian sayap kiri gedung perpustakaan umum Kota Garut yang langsung menghadap kearah rangkaian gununung-gunung menjulang dengan puncak berkabut, kami langsung menuju armada "Sonagar" yang telah menunggu kami.

Secara reguler, dengan tarif Rp. 10 ribuan/penumpang, rute bus pariwisata Sonagar dengan warna dasar putih bersih yang  biasa beroperasi di akhir pekan ini adalah mulai dari Alun-alun Garut - Jl. Dewi Sartika (melewati bangunan LP yang masih orisinil sejak dibangun oleh penjajah Belanda) - Jl. Pramuka (melewati beberapa bangunan bersejarah, gereja, kantor kecamatan, rumah tinggal) - Jl. Bank (melewati Statsiun Garut yang akan diaktifkan kembali) - Jl. Veteran (Makodim dan Markas PM) - Jl. Ahmad Yani (Kantor Pos, Bangunan Pertokoan sebagian masih bangunan asli) - Pengkolan - Sentra Kerajinan Kulit Sukaregang - Bundaran Suci - Jalan Sudirman (Sentra Pengolah/Penyamakan Kulit Sukaregang) - Jalan Bratayudha - Jalan Pasundan (Pabrik Dodol Garut PIKNIK) / Jalan Ciledug (Ada beberapa bangunan bersejarah, Kantor Disparbud Garut) - Jalan Ranggalawe (Gedung SDN Regol : eks Sakola Kautamaan Istri Raden Ayu Lasminingrat) - Jalan Kiansantang - Babancong - Alun-alun Garut.

Kesibukan Kawasan
Kesibukan Kawasan "Pengkolan" Garut (dokpri)
Selain melayani rute reguler, armada bis Sonagar yang bagian depannya terpasang ikon utama domba Garut ini  juga bisa dicarter untuk tujuan ke obyek wisata tertentu atau pilihan penyewa, seperti ke Cipanas, Jalan Anwar Musadad, Situ Bagendit  dan lain-lainya dengan tarif rata-rata Rp 400 ribuan/enam jam. Tertarik?

Untuk interior Sonagar, secara umum relatif standart bis pariwisata dengan tematik serupa. Kursi penumpang berkapasitas 20 orang didesain dari besi bergaya santai dengan pagar besi di sisi kiri dan kanan sebagai pengaman penumpang. Di bagian depan atau area kemudi, sebagai media informasi sekaligus hiburan terpasang televisi layar datar berukuran sekitar 20 inch yang bisa memutar dokumentasi audio visual terkait sejarah Garut dari masa ke masa dengan dipandu oleh seorang guide yang berpengalaman.

dokpri
dokpri
Sayang karena suasana relatif agak bising, diskripsi tentang beberapa spot bersejarah yang sangat menarik perhatian saya, seperti beberapa bangunan bersejarah di sepanjang jalan Pramuka termasuk bangunan bersejarah yang berhubungan dengan tokoh intelektual perempuan pertama Indonesia dari Garut, Raden Ayu Lasminingrat (1843 – 1948).


Selanjutnya, jejak sejarah dan budaya kawasan premium "pengkolan" yang dulunya bernama chineesche voor Straat", yaitu kawasan perdagangan paling sibuk di Kota Garut sejak jaman penjajahan Belanda yang memanjang di Jalan Ahmad Yani dari kawasan Kontor Pos  sampai perempatan Sukaregang, juga menggoda untuk ditelisik lebih jauh keunikannya.

#GayaAstiga kerajinan kulit premium (dokpri)
#GayaAstiga kerajinan kulit premium (dokpri)
Selain itu, kolektifitas sejarah, budaya dan kreatifitas masyarakat Garut yang tergambar begitu seksi pada sentra kerajinan kulit di kawasan Sukaregang sebagai salah satu destinasi wisata belanja paling ramai di Garut juga sangat menyita perhatian siapapun yang sempat melihatnya! Disini, keunikan aktifitas workshop pembuatan berbagai kerajinan berbahan dasar kulit, sekaligus melihat ruang pamer atau toko hasil jadi kerajinan dari kulit dengan kualitas tinggi yang biasanya berada dalam satu lokasi akan sanggup menahan siapapun untuk bertahan lebih lama dan satu lagi yang paling membuat penasaran adalah tempat pengolahan/penyamakan kulit di jalan Sudirman.

#GayaAstiga

Semoga, kehadiran Sonagar kedepan tidak hanya menghibur wisatawan dan juga warga lokal dengan refreshing keliling Kota Garut semata, tapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti pentingnya konservasi situs-situs budaya, bersejarah dan yang lainnya dalam upaya menciptakan multiplier effect bagi pemberdayaan pariwisata Garut termasuk kemajuan UKM dan seluruh elemen pariwisata yang ada.

Sampai Jumpa Garut!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun