Mohon tunggu...
Kartika E.H.
Kartika E.H. Mohon Tunggu... Wiraswasta - 2020 Best in Citizen Journalism

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Yuk, Basasambang Religi ke Banjarmasin!

16 Mei 2019   08:57 Diperbarui: 16 Mei 2019   09:08 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Sultan Suriansyah (dokpri)

Selain bisa melihat keindahan arsitektur bangunan kayu  khas urang Banjar, di halaman masjid ini tiap Ramadhan juga terdapat pasar wadai, jadi pengunjung juga bisa wisata kuliner dan budaya di daerah yang dulunya pernah menjadi pusat pemerintahan Kesultanan Banjar. Untuk bacaan lengkap bisa mengunjungi artikel saya berikut ini, Masjid Sultan Suriansyah, Monumen Berdirinya Kota Banjarmasin

Masjid Jami Sungai Jingah (dokpri)
Masjid Jami Sungai Jingah (dokpri)

 Masjid Jami Sungai Jingah

Secara fisik masjid yang mempunyai desain arsitektur perpaduan/akulturasi beberapa budaya antara lain Banjar, Jawa, dan beberapa sentuhan kolonial ini, sampai saat ini tetap kokoh berdiri dengan ornamen-ornamen ukiran kuno khas Kesultanan Banjar dan beberapa tambahan hiasan ornamen akulturasi beberapa budaya yang masuk dalam skema budaya Banjar secara natural saat dilakukan pemugaran sekitar abad 18.

Berdasarkan catatan sejarah yang ada, salah satunya tertulis dalam sebuah prasasti berbentuk plakat kuningan yang terletak di samping mimbar "Tarikh didirikan Masjid asal adalah hari Sabtu, 17 Syawal tahun 1195 (tarikh tahun juga terdapat pada kayu penyangga bedug di pendopo pintu masuk depan utama) H Sultan Tamdjidillah dan dicabut 11 Rajab tahun 1353 umurnya 157 Tahun 8 bulan 245 hari. 

Tarikh didirikan masjid baru hari Ahad 16 Zulhijjah 1352. Mufti H. Ahmad Kusasi", diperkirakan Masjid Jami yang lama didirikan pada tahun 1195 H (1777 M). Lokasi awal masjid ini adalah tepi Sungai Martapura, namun pada tahun 1352 H (1934 M) masjid dipindahkan secara gotong-royong ke lokasi yang sekarang di daerah srgi mufti.

Di  bulan Ramadhan, masjid yang tidak mempunyai nama layaknya masjid-masjid lain di dunia ini selalu menyediakan takjil untuk buka puasa bersama, selain itu di halaman masjid yang sangat luas ini juga mengadakan pasar wadai. Jadi selain bisa melihat eksotisnya perpaduan budaya dalam arsitektur masjid ini, kita juga bisa menikmati aneka wadai khas Banjar yang rasanya super legit. 

Satu lagi, kalau ingin merasakan shalat tarawih seperti di tanah suci Makkah atau Madinah yang menghabiskan 1 juz Alquran setiap malamnya, ya disini tempatnya. Untuk referensi bacaan lengkapnya, bisa mengunjungi artikel saya berikut, Cerita Masjid Tua Tanpa Nama di Sungai Jingah.

Masjid Sabilal Muhtadin (dokpri)
Masjid Sabilal Muhtadin (dokpri)

Masjid Sabilal Muhtadin

Masjid Sabilal Muhtadin atau dikenal juga dengan sebutan Masjid Raya Banjarmasin merupakan salah satu masjid terbesar dan termegah yang menjadi salah satu landmark terpenting Kota Banjarmasin dan Kalimantan Selatan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun