Mohon tunggu...
Kadek GinaPusparini
Kadek GinaPusparini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Ganesha

Nama Saya Kadek Gina Pusparini, saya adalah seorang mahasiswa semester 2, Prodi S1 Manajemen yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Pendidikan Ganesha. Saya memiliki ketertarikan yang kuat pada bisnis, digital, dan Photography

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengatasi Krisis Kemanusiaan Melalui Catur Marga Yoga

28 Maret 2024   19:34 Diperbarui: 28 Maret 2024   19:37 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar. Dokumentasi Pribadi

Dalam ajaran Panca Sradha kita mengenal adanya Moksha. Moksha merupakan tujuan tertinggi umat Hindu yaitu terbebas dari ikatan keduniawian dan kelahiran kembali. Untuk mencapai moksha perlu melakukan pengendalian. Agama Hindu mengenal terdapat empat pengendalian yang disebut Catur Marga Yoga. 

Catur Marga Yoga adalah empat jalan yoga untuk mencapai kesempurnaan hidup atau moksha. Keempat jalan ini menyediakan pendekatan yang berbeda-beda namun saling melengkapi untuk mencapai kesadaran spiritual yang tinggi dan pencapaian moksha, yaitu pembebasan dari siklus kelahiran dan kematian (samsara).

Bagian-bagian catur marga yoga terdiri dari Bhakti Marga Yoga, Karma Maga Yoga, Jnana Marga Yoga, Dan Raja Yoga.

1. Bhakti Marga Yoga

Bhakti Marga Yoga merupakan jalan mencapai moksha melalui pengabdian kepada Ida Sang Hyang Widhi. Wujud bhakti dapat dilakukan dengan melakukan Tri Sandya dan rajin sembahyang. Mendekatkan diri kepada Ida Sang Hyang Widhi akan memberikan ketenangan


2. Karma Marga Yoga

Karma Marga Yoga merupakan tindakan tanpa mengharapkan hasil. Pada Karma Marga Yoga kita diwajibkan untuk melakukan segala perbuatan tanpa didasari rasa pamrih. Orang yang menerapkan ajaran Karma Marga Yoga disebut Kramin. Contoh penerapan Karma Marga Yoga yaitu dengan melakukan dana punia yang tulus ikhlas.

3. Jnana Marga Yoga

Jnana Marga Yoga merupakan cara mencapai moksha dengan meningkatkan kemampuan kita. ni melibatkan pencarian pengetahuan spiritual melalui studi, refleksi, meditasi, dan kontemplasi untuk memahami hakikat sejati dari diri dan alam semesta. Mempelajari ilmu pengetahuan yang sejati mampu membebaskan diri dari ikatan keduniawian. Terdapat konsep tujuh tahapan dalam Jana Yoga atau yoga pengetahuan dalam tradisi Hindu. Tahapan-tahapan yang menggambarkan perjalanan spiritual seorang praktisi dalam mencapai pemahaman yang mendalam tentang hakikat sejati.

a. Aspirasi pada kebenaran (subhecha)

Pada tahap ini, seseorang memiliki keinginan yang kuat untuk menemukan kebenaran yang sejati dan memperoleh pemahaman yang mendalam tentang hakikat sejati dari keberadaan.

b. Pencarian filosofis (vicarana)

Tahap ini merupakan tahap di mana seseorang melakukan penyelidikan filosofis secara mendalam untuk mencari pemahaman yang lebih dalam tentang hakikat sejati. Ini melibatkan refleksi yang mendalam, studi tekstual, dan pertimbangan filosofis.

c. Penghalusan pikiran (tanumanasi)

Pada tahap ini, pikiran seseorang mulai menenangkan dan menghilangkan gangguan-gangguan yang muncul. Praktisi menjadi lebih fokus dan dapat memusatkan pikiran dengan lebih baik pada objek meditasi.

d. Pencapaian sinar (sattwatti)

Tahap ini adalah tahap di mana pikiran praktisi menjadi semakin jernih dan terang. Praktisi mulai mengalami peningkatan kesadaran dan pemahaman yang lebih dalam tentang hakikat sejati.

e. Pemisahan batin (asamsakti)

Pada tahap ini, praktisi mulai melepaskan diri dari keterikatan pada dunia luar dan identifikasi dengan aspek-aspek materi. Mereka mulai memahami bahwa hakikat sejati adalah batin dan melebihi fisik.

f. Penglihatan spiritual (padarthabhawana)

Tahap ini adalah tahap di mana praktisi mulai memiliki pengalaman langsung atau intuitif tentang hakikat sejati atau realitas spiritual. Mereka mungkin mengalami momen-momen pencerahan atau pengalaman spiritual yang mendalam.

g. Kebebasan tertinggi (turiya)

Tahap akhir ini merupakan tahap di mana praktisi mencapai kebebasan tertinggi atau kesadaran yang murni. Mereka menyadari identitas sejati mereka dengan Brahman atau hakikat yang tidak terbatas, dan mencapai keadaan pencerahan atau moksha, yang merupakan pembebasan dari siklus kelahiran dan kematian.

4. Raja Marga Yoga

Raja Yoga adalah jalan kontrol pikiran dan meditasi. Melibatkan praktik meditasi, pengendalian pikiran, dan memperdalam pemahaman tentang kesadaran dan alam batin. Berikut adalah beberapa contoh praktik yang terkait dengan Raja Yoga:

a. Asana

Praktik asana, atau postur tubuh, adalah bagian penting dari Raja Yoga. Asana membantu dalam menjaga kesehatan fisik dan keseimbangan mental. Praktik asana memungkinkan praktisi untuk menjaga keseimbangan tubuh dan mempersiapkan diri untuk meditasi.

b. Pranayama

Pranayama adalah latihan pernapasan yang mengatur aliran energi dalam tubuh. Melalui teknik-teknik pranayama, praktisi belajar mengontrol pernapasan mereka untuk meningkatkan kesadaran dan konsentrasi.

c. Dharana

Dharana adalah latihan konsentrasi, di mana praktisi berusaha untuk memusatkan pikiran mereka pada satu objek atau gagasan. Ini bisa menjadi meditasi pada objek fisik seperti lilin atau suara mantra, atau meditasi pada konsep abstrak seperti cinta atau kebijaksanaan.

d. Dhyana

Dhyana, atau meditasi, adalah fokus pikiran yang berkelanjutan pada objek meditasi tanpa gangguan. Ini adalah keadaan di mana pikiran menjadi tenang dan jernih, dan praktisi merasakan kesatuan dengan objek meditasi atau kesadaran murni.

e. Samadhi

Samadhi adalah keadaan puncak kesadaran yang dicapai melalui meditasi yang mendalam. Ini adalah pengalaman kesatuan yang mendalam di mana praktisi merasakan perbedaan antara diri mereka dan objek meditasi menjadi tidak ada.

Praktisi Raja Yoga biasanya mengembangkan rutinitas harian yang terdiri dari praktik-praktik ini untuk mengembangkan keseimbangan fisik, mental, dan spiritual, serta meningkatkan kesadaran diri mereka. Melalui latihan yang konsisten dan tekun, mereka bertujuan untuk mencapai pencerahan atau moksha, yang merupakan tujuan tertinggi dalam Raja Yoga.                                                                                          

Saat ini, meskipun kita hidup dalam zaman modern yang dipenuhi dengan akses mudah terhadap informasi dan kemajuan teknologi yang mengagumkan, kita tidak bisa mengabaikan fakta bahwa kemajuan tersebut juga membawa dampak yang tidak diinginkan. Zaman modern, dengan segala keunggulannya dalam teknologi, ekonomi, dan sosial, justru menjadi katalisator bagi krisis kemanusiaan yang semakin merajalela. Di tengah-tengah gemerlapnya perkembangan tersebut, kita harus dengan tajam menyadari bahwa krisis kemanusiaan menjadi semakin kompleks dan mendesak. Tingkat kemiskinan yang terus meningkat di berbagai belahan dunia, konflik bersenjata yang tak kunjung usai, dan dampak perubahan iklim yang mematikan adalah bukti nyata dari kegagalan sistem yang ada.

Dalam situasi ini, mengadopsi pendekatan holistik seperti yang diajarkan dalam konsep Catur Marga Yoga  menjadi jalan keluar yang menjanjikan. Namun, kita perlu bertanya pada diri sendiri sejauh mana kita mampu menerapkan prinsip-prinsip karma, bhakti, jnana, dan raja yoga dalam menanggapi krisis kemanusiaan ini. Bukankah lebih tepat jika kita melihat realitas yang ada dengan kritis dan menyadari bahwa solusi yang dibutuhkan tidak hanya terletak pada meditasi dan introspeksi, tetapi juga pada tindakan nyata dan perubahan struktural yang mendalam? Dalam menghadapi tantangan kemanusiaan yang kompleks ini, kita harus lebih dari sekadar mengheningkan diri dalam meditasi tetapi kita juga perlu bertindak dengan bijaksana, berempati, dan bersedia untuk melakukan perubahan yang substansial.

Menghadapi tantangan krisis kemanusiaan, kesadaran akan pentingnya prinsip-prinsip Catur Marga Yoga, yang menekankan karma, bhakti, jnana, dan raja yoga, adalah langkah awal yang penting. Namun, dalam realitas yang kompleks ini, kita harus melangkah lebih jauh daripada sekadar pemahaman konseptual. Kita perlu menjadikan nilai-nilai tersebut sebagai dasar bagi tindakan nyata dalam membantu mereka yang membutuhkan. Karma Yoga mengajarkan bahwa tindakan tanpa pamrih adalah kunci untuk membawa perubahan positif dalam dunia. Oleh karena itu, kita perlu terlibat dalam tindakan konkret seperti memberikan bantuan kepada yang membutuhkan, mendukung program-program pengentasan kemiskinan, atau menyuarakan keadilan sosial. Sementara itu, Bhakti Yoga mengajarkan cinta kasih dan belas kasihan kepada sesama manusia, yang harus tercermin dalam sikap kita terhadap orang lain. Hal ini bisa tercermin dalam cara kita berinteraksi dengan sesama, memberikan dukungan moral kepada yang sedang menderita, atau bahkan dalam dukungan finansial untuk program-program kemanusiaan. Jnana Yoga memperkuat pendekatan ini dengan mendorong kita untuk memahami akar masalah kemanusiaan secara mendalam dan mencari solusi yang berkelanjutan. Ini mengharuskan kita untuk memperdalam pengetahuan kita tentang isu-isu kemanusiaan, mendengarkan pengalaman mereka yang terkena dampak, dan bekerja sama untuk mencari solusi yang efektif. Raja Yoga, dengan fokusnya pada pengendalian pikiran dan meditasi, juga memainkan peran penting dalam membantu kita tetap tenang dan fokus saat menghadapi tantangan krisis kemanusiaan yang kompleks. Dengan memadukan prinsip-prinsip ini dengan tindakan nyata yang dilandasi oleh empati dan kepedulian, kita dapat menjadi agen perubahan yang positif dalam menanggapi krisis kemanusiaan global yang sedang berlangsung.

Menghadapi krisis kemanusiaan yang kompleks, pengenalan dan penerapan prinsip-prinsip Catur Marga Yoga, yang mencakup Karma Yoga, Bhakti Yoga, Jnana Yoga, dan Raja Yoga, merupakan langkah awal yang penting. Namun, lebih dari sekadar pemahaman konseptual, nilai-nilai yang terkandung dalam Catur Marga Yoga harus dijadikan dasar bagi tindakan nyata dalam membantu mereka yang membutuhkan. Karma Yoga mengajarkan pentingnya tindakan tanpa pamrih sebagai kunci untuk membawa perubahan positif dalam dunia, sementara Bhakti Yoga menekankan cinta kasih dan belas kasihan kepada sesama manusia. Jnana Yoga memperkuat pendekatan ini dengan mendorong pemahaman yang mendalam tentang akar masalah kemanusiaan dan pencarian solusi yang berkelanjutan. Raja Yoga, dengan fokusnya pada pengendalian pikiran dan meditasi, juga berperan penting dalam membantu kita tetap tenang dan fokus saat menghadapi tantangan krisis kemanusiaan. Dengan menggabungkan prinsip-prinsip ini dengan tindakan nyata yang dipenuhi oleh empati dan kepedulian, kita dapat menjadi agen perubahan yang positif dalam menanggapi krisis kemanusiaan global yang sedang berlangsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun