Mohon tunggu...
Kafka
Kafka Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ada di Mana Komunikasi Korporasi Ketika Krisis Menghampiri?

4 Mei 2018   15:04 Diperbarui: 4 Mei 2018   15:42 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Krisis menghampiri korporasi dengan lebih sering dan tidak dapat diduga. (matthewnewton.us)

Salah satu yang kerap terjadi saat ini dalam dunia operasional Korporasi / Organisasi adalah krisis. Berubahnya lingkungan bisnis dengan cepat memberikan dampak yang kuat bagi lingkungan bisnis Korporasi. Jika dibandingkan pada dasawarsa sebelumnya, dimana krisis terjadi dengan durasi yang lebih lambat, dapat ditutupi dan publik tidak memiliki akses untuk memberikan respon akan krisis tersebut, maka saat ini krisis adalah menu daily meal yang mau tidak mau harus ditelan. Saat ini, durasi krisis menjadi lebih sering, repetitive dan tentunya memberikan dampak yang signifikan bagi perkembangan Perusahaan.

Dampak yang diberikan oleh mismanajemen krisis bukan lagi perkembangan reputasi Perusahaan yang terganggu dan meredup, namun dampak tersebut lebih dashyat dan kuat, yakni perubahan susunan manajemen, tuntutan hukum, sanksi sosial dari masyarakat dan lainnya. Beberapa bulan terakhir ini, kita bisa melihat dengan gamblang bagaimana mismanajemen dari krisis menyebabkan Perusahaan besar digantikan susunan manajemennya ; tokoh publik yang meredup dalam eksistensi dan sanksi sosial masyarakat yang semakin tajam. 

Inilah yang kerap terjadi saat ini, perubahan yang ekstrem yang disebabkan mismanajemen dalam mengelola krisis. Kita akan membahas perihal krisis dalam sisi fungsi komunikasi korporasi. Seperti yang diketahui bersama, fungsi Korporasi Komunikasi mempunyai peran penting dalam manajemen krisis.

Setiap krisis memiliki karakteristik yang unik dan tentunya pressure yang berbeda. (themarysue.com)
Setiap krisis memiliki karakteristik yang unik dan tentunya pressure yang berbeda. (themarysue.com)
Mencermati fungsi Komunikasi Korporasi saat ini, hal yang kerap terjadi dan seringkali kita amati, implementasi fungsi Komunikasi Korporasi merubah atau lebih tepatnya memposisikan dirinya pada posisi dalam kesibukan protokoler dan membangun reputasi semu melalui perhelatan acara besar-besaran dengan eksposure terbesar untuk internal stakeholder.

Secara menahun, implementasi ini dirasakan semakin sering dilakukan dan mungkin saja memiliki dampak positif bagi Perusahaan tersebut namun yang pasti tidak secara signifikan. Peran Komunikasi Korporasi bukanlah didominasi dengan kegiatan internal lingkungan industri dan ditujukan untuk mendapatkan appresiasi terbesar dari internal lingkungan industri tersebut.

Jika hal ini dijalankan secara konsisiten, fungsi Komunikasi Korporasi tidak akan optimal, semakin tumpul dan menjauhan posisi operasional Korporasi dari tujuan yang hendak dicapai. Hal ini akan semakin diperburuk dengan adanya disparitas antara kebutuhan pembangunan reputasi Perusahaan yang kuat dan sehat dan kenyataan pahit bahwa aktivitas komunikasi korporasi yang dilakukan selama ini adalah semu dan rapuh.

Krisis Korporasi merupakan hal yang dapat menguji sekaligus menempatkan posisi fungsi Komunikasi Korporasi menjadi esensi yang penting bagi pengembangan Perusahaan. Namun amat disayangkan, dalam realitas pada umumnya, kita dapat melihat dengan jelas dan umum dilakukan oleh para praktisi Komunikasi Korporasi ketika krisis datang menghampiri : melakukan klarifikasi normatif akan kondisi tersebut ; menutup diri dari proses klarifikasi eksternal ; tidak menjadi katalis dalam mediasi dengan stakeholder dan yang terburuk adalah menghilang dan menyerahkan fungsi point of interface dengan stakeholder kepada CEO ataupun manajemen untuk melakukan proses komunikasi. 

Atas dasar kebiasaan yang umum dilakukan oleh para praktisi Komunikasi Korporasi ini, maka tidak heran, fungsi ini mengalami pengerdilan diri sendiri baik oleh fungsi lain dalam internal Perusahaan dan stakeholder terkait ( dalam hal ini media dan publik ). Secara singkat, kondisi implementasi yang dilakukan oleh para praktisi Komunikasi Korporasi ini, memberikan dampak negatif pada pengelolaan krisis bahkan memperburuk kondisi yang ada.

Krisis adalah peluang. Hal ini dapat diamati dengan ketenangan dan ketepatan. (twitter.com/cjwardart/status)
Krisis adalah peluang. Hal ini dapat diamati dengan ketenangan dan ketepatan. (twitter.com/cjwardart/status)
Dalam mengelola Krisis, fungsi Komunikasi Korporasi dituntut dapat melakukan beberapa langkah sebagai berikut.

Fungsi Komunikasi Korporasi dapat memahami dengan baik masalah berdasarkan fakta yang ada. Tanpa adanya dukungan fakta yang jelas mengenai krisis, maka konfirmasi yang akan disampaikan dalam proses komunikasi adalah bersifat normative serta bias. Hal ini akan memperburuk pihak eksternal dalam memahami krisis yang ada.

Tahap kedua adalah menyusun scenario akan pengelolaan risiko dan solusi yang ada. Tahapan ini sangat penting untuk dilakukan sebelum melakukan proses komunikasi public. Komunikasi Korporasi harus dapat menentukan estimasi dampak atas beberapa pilihan langkah yang akan diambil dalam menangani krisis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun