Mohon tunggu...
Kafka
Kafka Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Repetisi Kekeliruan dalam Komunikasi Korporasi

23 April 2018   09:45 Diperbarui: 23 April 2018   10:43 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Kembali lagi dalam tautan kasus krisis komunikasi diatas, dalam menghadapi krisis sebaiknya Humas melakukan pendekatan yang berbeda dan berani dan mampu meyakinkan internal manajemen untuk mengedepankan kepentingan publik dan korporasi sebagai entitas social masyarakat. Strategi ini yang cukup jitu ini, antara lian membuka fakta dan tahapan kejadian, upaya yang dilakukan dan mempermudah jalur komunikasi dengan stakeholder untuk kemudian dimintakan partisipasi untuk memonitor bersama.

Pendekatan ini sangat efektif namun pada umumnya mendapatkan hambatan terbesar dari internal Perusahaan, karena pada umumnya, manajemen Perusahaan akan memandang sebelah mata mengenai dalam penanganan krisis, tidak berimbang kepada media, tidak memberikan rencana penanganan yang jelas akan kejadian tersebut dan terlebih lagi, menutup jalur komunikasi.

Kitapun seringkali melihat dengan apa umumnya dilakukan jika terjadi krisis komunikasi perusahaan, klarifikasi atas kejadian oleh humas Perusahaan dan seolah-olah semuanya sudah tertangani, kompensasi ganti rugi dan jurus sejuta umat, yakni melakukan advertorial atau iklan pada media dengan harapan media berhenti melakukan liputan. Pendekatan krisis yang tidak efektif ini, terus menerus dilakukan secara berulang dan dilakukan secara massif. Fungsi humas secara tiba-tiba berlindung dan menghilang disaat krisis datang. Rasanya bagi praktisi Humas sangat mengenal dengan erat perihal pendekatan ini.

Menjadi Lentera Dalam Kegelapan

Fungsi Komunikasi Korporasi, jika saja mau diakui secara jujur dan objektif, semakin memiliki peran yang semakin penting bagi kelangsungan perkembangan Perusahaan. PR atau lebih dikenal sebagai humas, saat ini tidak lagi bergerak sebagai fungsi hanya untuk membentuk perusahaan terlihat baik, dipimpin oleh orang yang tepat dan lebih buruk lagi, menghabiskan banyak biaya dan effort sebagai penggembira dalam rangkaian event dan protokoler manajemen.

Petugas Humas memiliki tanggung jawab yang besar dan menantang, jauh lebih efektif jika dibandingkan dengan hanya sibuk mengatur posisi tempat duduk manajemen, sibuk melakukan selfie dengan pejabat Negara dan memiliki agenda yang kerja yang semakin bias, sehingga kepentingan utama Perusahaan selalu dinomor empatkan.

Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu tujuan efektifitas pelaksanaan humas adalah membentuk reputasi Perusahaan, namun tentunya bukanlah reputasi yang semu.

Seperti layaknya organ social, perusahaan pasti mengalami krisis, jawaban yang terbaik bukan dari menutup diri, namun memberikan respon yang tepat dan koorporatif dengan stakeholder.

Tanpa memungkiri akan krisis korporasi yang ada, apapun itu bentuknya, apakah pergantian susunan manajemen, tuntutan hukum masyarakat, operasional Perusahaan yang gagal, Komunikasi Perusahaan  memiliki tanggung jawab dan memiliki peran yang penting, maka jujurlah, berani dan koorporatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun