Mohon tunggu...
Juni Wati Sri Rizki
Juni Wati Sri Rizki Mohon Tunggu... Dosen - Ketua Yayasan Muslimah Peduli Alam

Pencinta seni dan pembelajar yang gemar berdiksi sekaligus menginspirasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Narasi Pengamat Kehidupan

10 Maret 2019   22:54 Diperbarui: 11 Maret 2019   22:32 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Melesat cepat bak anak panah, menembus lurus relung batin yang belum terjamah, melepaskan belenggu pikiran yang terjajah, terus melangkah tuk hentikan laku yang pongah.

Berbicara tanpa harus mendebat, didengar tanpa merasa paling hebat, menerjemahkan yang tersurat dan yang tersirat, mengembalikan yang salah ke alamat yang tepat.

Kan kuceritakan tentang lalu lalang kendaraan di jalanan. Kan kulukiskan tentang kondisi perekonomian. Pun, kan kugambarkan tentang dinamika perpolitikan. Semuanya kan kurangkum menjadi narasi kehidupan.

Tak ada yang perlu ditakutkan. Kekuasaan, jabatan, bahkan ancaman preman maupun bujuk rayu syaitan, semuanya hanya bagian dari skenario perjalanan. Anggaplah saja itu ujian

Salam perkenalan, hujan kritikan, banjir pujian, semuanya mungkin jadi balasan. Selama tetap di jalan Tuhan, apapun itu bukan patokan.

Tak perlu jejali aku dengan pembenaran yang dibuat-buat. Maaf, aku tak berbakat jadi penjilat. Jadi pengamat lebih terhormat. Berkaca diri sebelum memberi nasehat

Biarkan aku jadi pengamat. Jangan sekali-kali  langkahku dicegat. Cukuplah berusaha melepas jiwa yang terikat. Agar terbebas dari nafsu dan ambisi yang selalu saja menjerat

Padangsidimpuan, 10 Maret 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun