Mohon tunggu...
Juvialen
Juvialen Mohon Tunggu... -

Kata-katamu adalah kualitas dirimu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Membangun Mutu Pendidikan Tinggi Melalui Dukungan CSR

11 Oktober 2016   22:57 Diperbarui: 11 Oktober 2016   23:15 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gedung Fakultas Biologi UGM (sumber: ugm.ac.id)

Konsep hubungan antara perusahaan dengan masyarakat menjadi populer dengan istilah corporate social responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan, setelah Howard Bowen, ahli ekonomi asal Amerika Serikat menerbitkan buku berjudul Social Responsibility of Businessmen pada 1953.

Di Indonesia, istilah CSR mulai dibicarakan sejak tahun 1990-an. Namun saat itu masih diperdebatkan karena erat kaitannya dengan kondisi perpajakan negara. Apabila di Amerika Serikat, CSR dapat membebaskan perusahaan dari kewajiban pajak, di negara kita perusahaan akan mendapatkan kompensasi berupa pengurangan pajak.

Pada awal perkembangannya, bentuk CSR yang paling umum adalah pemberian bantuan terhadap organisasi lokal dan masyarakat miskin di sekitar lokasi perusahaan. Seiring dengan perkembangan zaman, kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan semakin beragam, antara lain pemberian beasiswa, bantuan langsung bagi korban bencana, pemberian modal usaha, sampai pada pembangunan infrastruktur atau sarana umum yang dapat dimafaatkan masyarakat, seperti fasilitas olah raga, tempat ibadah, rumah susun, dan lain sebagainya.

Salah satu program CSR terbaru terkait dunia pendidikan dilaksanakan oleh Sinar Mas, melalui pembangunan fasilitas gedung Fakultas Biologi Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta yang telah diresmikan pada Sabtu 8 Oktober 2016. Gedung ini telah dibangun sejak 4 Juni 2015 lalu.

Gedung Fakultas Biologi yang telah beroperasi itu berada di atas lahan seluas lebih dari 5.800 meter persegi di Padukuhan (wilayah administratif) Sendowo, Kabupaten Sleman, terdiri atas 5 lantai yang berisikan 3 ruang kelas, laboratorium sistematika tumbuhan, laboratorium fisiologi tumbuhan, laboratorium mikroteknik tumbuhan, laboratorium taksonomi tumbuhan, laboratorium biologi umum, teaching laboratorium, perpustakaan dan ruang monitoring.

Menurut sumber Republika, gedung Fakultas Biologi dikembangkan oleh Sinar Mas dengan konsep bangunan hijau atau green building sesuai standar Green Building Council Indonesia. Mulai dari rancang bangun, pemilihan material, tata letak, pasokan energi dan air, hingga penempatan sarana pendukung lainnya mengedepankan faktor efisiensi. Termasuk juga mengadopsi struktur tahan gempa serta penyediaan akses bagi penyandang disabilitas.

Fasilitas riset di bidang sains dan teknologi cukup mahal pembangunannya, karena itulah tidak semua perguruan tinggi yang memiliki jurusan tersebut membangun fasilitas yang sama. Namun ini akan menjadi investasi yang besar untuk sumber daya manusia yang berkecimpung di dalamnya, khususnya para mahasiswa.

Seperti yang disampaikan Ketua Wali Amanat UGM, Pratikno, ia mendorong agar semua fasilitas yang ada pada gedung Fakultas Biologi tersebut dapat melahirkan banyak penelitian yang bisa bersinergi dengan kebutuhan masyarakat. Misalnya, hasil penelitian dapat diterapkan oleh suatu perusahaan, sehingga produk yang dihasilkan bermanfaat untuk masyarakat.

Diharapkan program CSR tidak berhenti sampai UGM saja, melainkan puluhan ribu perusahaan besar di Indonesia baik lokal maupun asing yang mempunyai kewajiban pajak kepada negara, bisa turut berkontribusi untuk membangun perguruan tinggi di Tanah Air.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun